Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Budi: Jangan Lewatkan Momen Bonus Demografi agar RI Jadi Negara Maju

Foto : antara

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia perlu memanfaatkan momen bonus demografi agar dapat menjadi negara yang maju.

Menkes mengatakan Indonesia perlu mencontoh bangsa-bangsa yang telah maju, seperti Korea, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, yang telah memanfaatkan peluang menjadi negara maju.

"Orang yang produktif, orang yang bisa menghasilkan pendapatan, orang yang bisa mengkontribusikan GDP (gross domestic product), makin lama makin sedikit porsinya, sehingga harus ditanggung sama orang yang masih produktif. Itu sebabnya penting itu puncak bonus demografi," kata Menkes dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa (27/2).

Hal itu dikemukakannya saat menghadiri persiapan keberangkatan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Jakarta, Senin (26/2), angkatan ke-226, dimana terdapat 39 orang dari bidang kesehatan yang akan melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.

Dalam diskusi tersebut Menkes mengungkapkan kriteria yang harus dicapai Indonesia untuk menjadi negara maju. Dia menjelaskan Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030. Ia mengatakan puncak bonus demografi terjadi ketika persentase usia penduduk produktif mendominasi jumlah penduduk.

Selain itu, kata dia, ada berbagai peluang yang tercipta ketika negara tersebut mencapai puncak bonus demografi. Oleh karena itu, lanjutnya, bonus demografi sangat penting karena memiliki potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang besar.

Menurut Menkes, Indonesia menjadi negara maju merupakan target yang ingin dicapai ketika berulang tahun ke-100 pada 2045. Untuk mencapainya, kata dia, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita 13 ribu dollar AS per tahun atau rata-rata 15 juta rupiah per bulan.

"Indonesia saat masih 5 juta rupiah per bulan. Coba tanya (orang) di sebelahnya, gajinya berapa. Kalau masih di bawah 15 juta rupiah berarti kita masih berada di negara berkembang. Jadi kalau kita mau jadi negara maju mesti 15 juta rupiah per bulan," kata Menkes.

Jika negara melewatkan puncak bonus demografi, kata Menkes, maka negara dapat masuk dalam jebakan middle income country atau jebakan negara penghasilan menengah.

Dalam acara itu, Menkes Budi juga berpesan kepada para penerima beasiswa LPDP untuk menghilangkan budaya buruk kebanyakan orang Indonesia yaitu sulit bekerja sama dengan orang lain.

"Jadi, selagi masih muda, ayo teman-teman kikis habis budaya kita yang tidak baik ini," kata Menkes.

Dia berharap para penerima beasiswa sehat selalu sehingga dapat belajar sebaik mungkin di universitas tujuan dan dapat kembali ke Indonesia seusai pendidikan guna mengamalkan ilmunya. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top