Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Produk

BTN Targetkan "Fee Based Income" di Atas 25%

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

Optimalisasi Pajak - Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono (kanan) dan Dirjen Pajak Robert Pakpahan usai menandatangani nota kesepahaman terkait Kartu NPWP BTN Pintar di Jakarta, Senin (14/5). Peluncuran kartu tersebut untuk mendukung optimalisasi penerimaan pajak dan nantinya kartu itu akan berisikan berbagai data perpajakan, kepegawaian, kependudukan sekaligus sebagai kartu transaksi perbankan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau Bank BTN menargetkan pertumbuhan fee based income (FBI) di atas 25 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari seluruh lini bisnis. Guna mencapai target tersebut Bank BTN mengeksplorasi kemitraan bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dengan meluncurkan Kartu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) BTN Pintar.

Direktur Utama Bank BTN, Maryono, mengatakan Perseroan ikut berkomitmen mendukung terciptanya optimalisasi penerimaan pajak di Indonesia. Salah satu bentuk partisipasi Bank BTN yakni dengan menyediakan pelayanan serta kemudahan terkait perpajakan kepada masyarakat Indonesia termasuk dengan meluncurkan Kartu NPWP BTN Pintar.

"Peluncuran Kartu NPWP BTN Pintar tersebut juga akan kian mendukung upaya Perseroan meningkatkan perolehan FBI untuk tumbuh sesuai target sebesar di atas 25 persen secara yoy," ungkap Maryono di Jakarta, Senin (14/5). Melalui kartu anyar tersebut juga kian melengkapi berbagai inovasi Bank BTN dalam rangka transformasi digital yang dilakukan Perseroan.

Emiten perbankan pelat merah ini juga berharap dengan hadirnya kartu ini maka pelaporan dan pembayaran pajak akan lebih mudah. Bersama Ditjen Pajak, lanjut Maryono, Bank BTN juga menyediakan layanan e-billing dan berbagai layanan lainnya untuk menciptakan kondisi perpajakan yang lebih baik dan terintegrasi.

"Berbagai layanan tersebut juga diharapkan akan mendukung pencapaian target pertumbuhan fee based income Bank BTN pada akhir 2018 nanti," jelas Maryono. Pada tahap awal, Kartu NPWP BTN Pintar akan dimiliki oleh sekitar 2.000 pegawai di kantor pusat Ditjen Pajak, sekaligus sebagai tanda pengenal para pegawai lembaga tersebut.

Maryono menjelaskan Perseroan juga akan mengeksplorasi berbagai kerja sama lainnya terutama dalam rangka mendukung program-program Ditjen Pajak. "Penerapan ini juga akan mendukung Program Gerakan Nasional Non-Tunai di lingkungan Ditjen Pajak karena kartu identitas pegawai juga akan berfungsi sebagai kartu transaksional perbankan," jelas Maryono.

Dalam kesempatan yang sama, Bank BTN juga menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Ditjen Pajak terkait Pemanfaatan Layanan Pajak dan Jasa Perbankan. Kemitraan ini juga digelar dalam rangka memberikan dukungan penuh kepada Ditjen Pajak dalam mengumpulkan penerimaan negara dari sektor pajak.

Untuk diketahui hingga kuartal pertama 2018, Bank BTN telah menghimpun FBI total senilai 319,55 miliar rupiah. Pada periode yang sama, Bank BTN juga telah menghimpun pendapatan bunga bersih senilai 2,36 triliun rupiah atau naik 16,2 persen yoy dari 2,03 triliun rupiah.

Dengan perolehan tersebut, bank spesialis kredit dan pembiayaan perumahan ini mencatatkan perolehan laba bersih senilai 684 miliar rupiah per 31 Maret 2018 atau naik 15,13 persen yoy dari 594 miliar rupiah di periode yang sama tahun lalu.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top