Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

BTN Dirikan "School of Property Developer"

Foto : Dok. BTN
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggandeng Keluarga Alumni Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (Katsgama) dan Fakultas Teknik UGM bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginisiasi sekolah properti bagi pengembang perumahan atau School of Property Developer (SPD).

Sebelumnya, BTN pada 2014 juga telah mendirikan Housing Finance Center (HFC). Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono, berharap dengan adanya pendidikan ini, pengembang-pengembang perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat terakreditasi dan tersertifikasi dari Kementerian PUPR yang sekaligus menjadi standar baru bagi pengembang yang akan membangun proyek perumahan subsidi.

"Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan standar mutu (kualitas) rumah yang dibangun oleh pengembang, sehingga tidak ada lagi perbedaan kualitas rumah yang dibangun pengembang dengan yang disyaratkan oleh pemerintah," ungkapnya usai menandatangani Memorandum of Understanding atau MOU tentang Pengembangan SDM dan Riset di bidang Perumahan dengan Katsgama dan Fakultas Teknik UGM di Jakarta, Rabu (20/3).

School of Property Developer merupakan program persiapan sertifikasi bagi pengembang-pengembang yang akan membangun perumahan subsidi. Program pendidikan pengembang ini akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan dengan metode pembelajaran meliputi inclass learning, site visit, penyusunan proposal pembangunan proyek perumahan dan ujian sertifikasi pembangunan proyek perumahan subsidi.

Menurut Maryono, jumlah developer di Indonesia masih belum cukup dengan adanya backlog perumahan yang mencapai 11,4 juta unit. Idealnya, dibutuhkan setidaknya 2.000 developer per tahun dengan asumsi per pengembang dapat membangun kurang lebih 400 unit rumah BTN berkomitmen tidak sekadar menambah jumlah pengembang properti lewat beragam produk pelatihan maupun pendampingan tapi juga meningkatkan kualitas pengembang perumahan khususnya di level pemula.

"Para developer harus memiliki kompetensi yang cukup dengan cara mengikuti program sertifikasi. Kementerian PUPR akan menerbitkan sertifikasi khusus developer di bidang perumahan," tukasnya. Pelatihan dan Literasi Untuk memperlancar program sertifikasi, SPD yang melibatkan akademisi dan para ahli bidang properti dari Fakultas Teknik UGM dan Katsgama ini akan memberikan pelatihan dan literasi terkait bisnis properti.

Adapun materi pelatihan dan pendidikan yang akan diajarkan mengacu pada 4 pilar dibidang properti yaitu perizinan/legalitas, pertanahan/lahan, pembiayaan/permodalan, dan keahlian properti.

Sejak bediri, HFC BTN telah menyelenggarakan program pendidikan bagi pengembang pemula bekerja sama School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dengan nama Mini MBA in Property yang saat ini sudah berjalan sebanyak 13 batch dan mencetak lebih dari 1.000 calon pengembang.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top