British Petroleum Raih Laba Rp131,12 Triliun
Foto: ISTIMEWALONDON - Perusahaan energi Inggris, British Petroleum (BP), mengumumkan berhasil meraih laba bersih tahun 2018 sebesar 9,4 miliar dollar AS, sekitar 8,2 miliar euro atau sekitar 131,12 triliun rupiah (kurs 13.949 rupiah per dollar AS). Kenaikan laba tiga kali lipat dari tahun lalu itu disebabkan harga minyak yang melonjak pada 2018.
"Setelah dipotong pajak, laba meroket dari tahun 2017 sebesar 3,4 miliar dollar AS, terutama dipengaruhi harga minyak yang lebih tinggi dan nilai tukar mata uang asingyang menguntungkan," kata BP dalam sebuah pernyataan, Selasa (5/2). Sedangkan laba bersih kuartal keempat perusahaan mencapai 766 juta dollar AS, naik dari 27 juta dollar AS dalam tiga bulan terakhir 2017.
Namun, hasil dari laba bersih kuartal ketiga 2018 turun sebesar 3,35 miliar dollar AS, dipicu oleh lonjakan harga minyak yang menurun saat mendekati tahun baru. CEO British Petroleum, Bob Dudley, mengatakan perusahaan juga mendapat manfaat dari disiplin modal.
"Kami melakukan ini sambil mengembangkan bisnis, membawa lebih banyak proyek daring berkualitas tinggi, memperluas pemasaran di hilir, dan melakukan transaksi transformatif seperti BHP Billiton," ujarnya dalam pernyataan itu. Pada 2018, perusahaan tambang terbesar dunia, BHP Billiton, menjual operasi minyak dan gasnya ke Amerika Serikat (AS) dengan nilai 10,5 miliar dollar AS.
Sementara itu, harga minyak melonjak di bagian akhir 2018 karena kekhawatiran pasokan yang ketat, tetapi sejak itu turun kembali tajam, sejalan dengan volatilitas yang terlihat di seluruh pasar keuangan. BP menyatakan produksi minyak dan gas dalam setahun tumbuh 2,4 persen menjadi 3,7 juta barel per hari.
BP berharap keuntungan pada 2019 akan lebih tinggi berkat proyek-proyek produksi yang besar. "Hasil aktual yang dilaporkan tergantung pada waktu yang tepat untuk memulai proyek, kegiatan akuisisi dan divestasi, kuota OPEC, dan dampak perjanjian pembagian produksi," kata BP.
Saham BP Naik
Tahun lalu, BP dipukul kerugian atas biaya ganti rugi kerusakan lingkungan sebesar 3,2 miliar dollar AS, akibat ledakan mematikan pada kilang pengeboran yang disewa BP Amerika di Teluk Meksiko AS. Peristiwa itu menjadi bencana lingkungan terburuk dalam sejarah AS.
Menyusul pengumuman laba perusahaan, saham BP dilaporlan melonjak 3,44 persen menjadi 538 poundsterling, melampaui indeks acuan London FTSE 100, yang naik 0,8 persen secara keseluruhan.
"Angka-angka dari BP menggambarkan perusahaan telah beroperasi di atas ekspektasi di semua bisnisnya. Penurunan harga minyak pada kuartal keempat, dari puncak empat tahun sebesar 85 dollar AS per barel melihat keuntungan yang turun sedikit dari tingkat yang tinggi pada kuartal sebelumnya," kata kepala analis pasar di CMC Markets Inggris, Michael Hewson.
Pekan lalu, pesaing BP, Royal Dutch Shell berhasil membukukan kenaikan laba bersih tahunan sebesar 80 persen menjadi 23,4 miliar dollar AS, yang dihasilkan dari penghematan dan kenaikan harga minyak. "Saat ini industri minyak global sedang memiliki kinerja yang kuat, tetapi angka-angka dari BP ini superlatif.
Tumpahan minyak di Teluk Meksiko secara mengejutkan masih membuktikan hal itu, meskipun akhirnya angkanya mulai menurun," kata Kepala Pasar Interactive Investor, Richard Hunter.
AFP/SB/AR-2
Redaktur:
Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Haris Azhar Temukan Data Dugaan Politisasi Hukum di Pilkada Banten
- Ini Rekomendasi Liburan Akhir Pekan di Jakarta, Ada Konser K-pop 2NE1
- Kemenparekraf Aktivasi Keep the WonderxCo-Branding Wonderful Indonesia
- UMP DKI Jakarta 2025 Diumumkan Setelah Pilkada
- Trump Pilih Manajer Dana Lindung Nilai Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS