Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ibadah Keagamaan I Masyarakat Diminta Utamakan Sikap Saling Menghormati

BRIN Perkirakan Awal Ramadan 12 Maret 2024

Foto : Istimewa

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, di Jakarta, Jumat (8/3).

A   A   A   Pengaturan Font

BRIN memperkirakan awal Ramadan pada 12 Maret 2024 yang didasarkan pada perhitungan MABIMS.

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan awal Ramadan pada 12 Maret 2024. Hal ini merupakan hasil kesepakatan yang telah dibuat oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

"Walaupun secara hisab sudah bisa dipastikan, itu pada tanggal 10 saat maghrib tidak ada hilal yang terlihat dan belum memenuhi kriteria visibilitas hilal, sehingga awal Ramadan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024," Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, di Jakarta, Jumat (8/3).

Dia menjelaskan penghitungan MABIMS melihat pada kriteria tertentu. Salah satunya posisi hilal dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak pisah antara bulan dan matahari 6,4 derajat.

Thomas menambahkan, model perhitungan MABIMS bukanlah satu-satunya yang ada di Indonesia. Ada sejumlah pihak atau organisasi masyarakat yang menggunakan kriteria Wujudul Hilal, sehingga bisa membuat perbedaan dalam penentuan awal puasa.

"Jadi kalau dilihat dari prinsip kalender, perbedaan itu terjadi karena perbedaan kriteria dan perbedaan otoritas. Pemerintah mengumumkan pada sidang Isbat, tapi otoritas ormas, pimpiman ormas sudah mengumumkan lebih dahulu," katanya.

Meski ada perbedaan awal Puasa, Thomas memperkirakan, hari raya Idul Fitri 2024, jatuh pada tanggal 10 April. Menurutnya, dengan metode yang digunakan sejumlah pihak dan organisasi masyarakat di Indonesia, maka akan ada kesamaan hari raya Idul Fitri 2024.

"Saat sidang Isbat 9 April Insyaallah akan diputuskan bahwa idulfitri jatuhnya tanggal 10. Itu sama dengan kalau ditentukan dengan kriteria Wujudul Hilal yang sudah dilakukan salah satu ormas," ucapnya.

Saling Menghormati

Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag), Anna Hasbie, mengatakan meminta masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghormati terhadap perbedaan awal puasa. Adapun puasa Ramadan 1445 H/2024 M di Indonesia dipastikan tidak berbarengan mengingat mayoritas umat Islam akan mengawali puasa pada 11 dan atau 12 Maret, tapi ada kelompok yang sudah mulai puasa pada 7 Maret atau pada 10 Maret.

"Kita hormati pilihan dan keyakinan umat Islam dalam mengawali puasa Ramadan 1445 H/2024 M. Sikap saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan," terangnya.

Dia menekankan, dialog para pihak juga patut dikedepankan untuk bisa memahami dan saling berbagi informasi terkait argumentasi masing-masing dalam mengawali ibadah puasa. Menurutnya, ilmu pengetahuan sudah semakin maju dan berkembang, termasuk terkait astronomi.

"Kemenag terus membuka ruang dialog dan diskusi terkait penentuan awal Ramadan. Dari situ diharapkan akan terjadi proses tukar informasi dan pemahaman terkait pilihan dalam mengawali puasa Ramadan," jelas. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top