Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BRIN: Intensitas Serangan Hama Meningkat Akibat Perubahan Iklim

Foto : ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Sejumlah tikus dikumpulkan petani saat gropyokan atau membasmi hama tikus di lahan pertanian Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Aktivitas pengendalian hama bukan berarti menghilangkan hama sepenuhnya, karena hal itu bisa mempmengaruhi ekosistem. Kegiatan pengendalian dalam batas aman agar populasi hama tidak merusak dan mengganggu produktivitas tanaman.

Yudhistira mencontoh beberapa cara pengendalian hama mulai dari merekayasa lingkungan, memperbanyak musuh alami hama, dan opsi paling terakhir penggunaan pestisida.

Bahkan, konsep pengendalian hama terpadu juga bisa diimplementasikan dan disesuaikan dengan perubahan zaman yang terjadi sekarang.

Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Muhammad Yasin mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 278 juta jiwa memerlukan pangan yang cukup banyak. Serangan organisme pengganggu tanaman telah menimbulkan masalah dalam peningkatan produksi tanaman pangan.
Ia menjelaskanpenggunaan pestisida nabati berbahan sereh wangi dan minyak cengkih dapat digunakan untuk mengendalikan hama utama pada tanaman jagung dan sorgum. Pestisida nabati efektif mengendalikan ulat grayak, cendawan, pengerek batang, dan pengerek tongkol.

Bahan baku pestisida nabati lainnya yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama tanaman pangan adalah ekstrak daun nimba, ekstrak bawang putih, hingga ekstrak daun tembakau. Ant


Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top