BRIN: Indonesia Butuh Enam Satelit Penginderaan Jauh
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko
Dia mencontohkan bila plankton dari laut arah Australia dan Indonesia belum mendapat data citra pergerakan plankton tersebut, lalu tiba-tiba plankton muncul (di Indonesia) sudah terlambat.
"Kalau kita punya (satelit) sendiri kita bisa mengamati sejak awal, sehingga kita bisa memprediksi besok atau lusa plankton akan ke sini, nelayan menangkap di situ saja. Jadi, banyak kelemahan juga kalau hanya beli selain lebih mahal," ucap Handoko.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa enam satelit sangat cukup untuk langkah awal bagi Indonesia mewujud ketahanan data nasional.
BRIN akan segera memulai proyek konstelasi satelit tersebut agar Indonesia tidak lagi membeli data citra melainkan memproduksi sendiri.
"Dengan data citra yang setiap tahun, kita beli itu sebenarnya sudah bisa dibuat bisnisnya, itu yang akan kami coba secepat mungkin," pungkas Handoko. Ant/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya