Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Kerja Sama

BRIN Dorong Kolaborasi Riset Antarnegara G20

Foto : ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Agus Haryono Profesor riset di BRIN

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong pembentukan platform kolaboratif riset dan inovasi antarnegara anggota G20 yang lebih kuat dan efektif. Peningkatan kolaborasi riset dan inovasi di antara seluruh anggota G20 menjadi salah satu fokus BRIN dalam perhelatan G20 yang dipimpin Indonesia.

"Masih ada kesenjangan kemampuan penelitian yang cukup lebar di antara negara anggota G20," kata Pelaksana Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, dalam taklimat media yang diterima Antara, di Jakarta, Jumat (18/2).

Agus mengatakan Indonesia akan mengajak negara-negara anggota G20 untuk berbagi fasilitas dan infrastruktur penelitian, mengurangi kesenjangan yang ada, dan mengembangkan mekanisme dukungan riset dan inovasi bagi negara-negara anggota.

Fokus itu juga menjadi salah satu dari dua agenda prioritas Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi (Research and Innovation Initiative Gathering) atau RIIG G20 yang dikoordinasikan BRIN.

"Hasil yang diharapkan dari agenda prioritas meningkatkan kerja sama riset dan inovasi melalui sharing (berbagi) sarana, infrastruktur, dan pendanaan adalah munculnya platform kolaboratif riset dan inovasi yang lebih kuat dan efektif di antara negara anggota G20," katanya.

Indonesia menyambut secara terbuka dan mendorong peneliti dari seluruh negara anggota G20 untuk melakukan penelitian di Indonesia, sesuai dengan skema kebijakan dan regulasi yang berlaku.

Di dalam agenda prioritas peningkatan kerja sama riset dan inovasi di antara negara anggota G20 itu akan diusulkan empat kegiatan penelitian yakni penelitian tentang keanekaragaman hayati, penelitian kelautan, penelitian energi baru dan terbarukan, serta penelitian ruang angkasa dan atmosfer.

Peran Penting Riset
Menurut Agus, peningkatan kerja sama riset dan inovasi antarnegara anggota G20 juga diharapkan memberikan nilai dan peran penting riset dan inovasi dalam membangun ekonomi dunia yang tangguh dalam menghadapi masalah dan tantangan yang dihadapi.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mengatakan BRIN mengoordinasikan kegiatan RIIG sebagai bagian dari rangkaian kegiatan perhelatan G20. "Research and Innovation Initiative Gathering merupakan ajang informal dari para menteri terkait riset dan inovasi di kalangan anggota G20," kata Handoko.

Handoko menuturkan dalam RIIG G20, Indonesia direpresentasikan oleh BRIN. Inisiatif RIIG telah dimulai sejak Presidensi G20 oleh Italia pada 2021 dengan tujuan menjadikan RIIG sebagai kelompok kerja (working group) yang permanen di G20.

Selama Presidensi G20 Indonesia pada 2022, Indonesia melalui BRIN melanjutkan insiatif tersebut dengan menyelenggarakan rangkaian RIIG sebanyak empat pertemuan mulai akhir Februari 2022 sampai Pertemuan Tingkat Menteri atau Ministreal Meeting pada Agustus 2022.

Kepala BRIN menuturkan ada dua topik utama yang akan dibahas dalam RIIG G20. Pertama, peningkatan dan penguatan kolaborasi riset antara anggota G20 berbasis berbagi sumber daya.

Topik kedua, pengaturan pemanfaatan biodiversitas berbasis riset untuk memastikan kesejajaran antaranggota G20, baik yang berperan sebagai sumber biodiversitas maupun pengembang pemanfaatannya.

BRIN sudah memulai persiapan dan telah mengagendakan empat pertemuan awal di level teknis sebelum puncak acara pada Agustus 2020 yang akan dipusatkan di Cibinong Science Center Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Presidensi Indonesia di G20 pada 2022 memfokuskan pada tiga area prioritas, yakni arsitektur kesehatan dunia, transisi energy, dan transformasi digital.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top