![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Brasil Siap Hentikan Dominasi Tim-tim Eropa
Jelang Piala Dunia I Spanduk yang menggambarkan pemain Iran Alireza Jahanbakhsh (kiri), kiper Kamerun Andre Onana (tengah), dan penyerang Brasil Neymar digantung di gedung-gedung di Ibu Kota Qatar, Doha, menjelang Piala Dunia FIFA tahun ini, pekan lalu.
Foto: Giuseppe CACACE / AFPPARIS - Piala Dunia pertama kali yang diadakan di Timur Tengah akan berbeda dengan sebelumnya. Meski demikian, tim-tim papan atas dunia yang sering menjadi juara tetap akan bersaing. Salah satunya Brasil yang menuju Qatar sebagai favorit untuk menggantikan Prancis dan mengakhiri dua dekade dominasi tim-tim Eropa.
Dalam satu dekade terakhir, sorotan terhadap Qatar dan Piala Dunia berfokus pada keputusan kontroversial untuk memberikan jatah tuan rumah negara kecil itu. Meski demikian, kini perhatian akan tertuju ke lapangan dalam pertandingan pembukaan 20 November hingga final, di Stadion Ikonik Lusail berkapasitas 80.000 penonton, 18 Desember.
Ada situasi yang berbeda di Piala Dunia kali ini. Musim kompetisi klub Eropa, tempat pemain-pemain terbaik dunia bermain dan akan ambil bagian di Qatar, hanya akan berhenti sepekan jelang laga pembukaan Piala Dunia. Piala Dunia putra edisi ke-22 bukan hanya pertama di dunia Arab, gelaran kali ini juga pertama kali diadakan akhir tahun kalender.
- Baca Juga: Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- Baca Juga: Mavericks Atasi Celtics dalam Laga Ulangan Final NBA
Setiap edisi sebelumnya, sejak tahun 1930, Piala Dunia digelar Mei dan Juli di musim panas dan di belahan bumi utara. Panasnya gurun pasir Qatar di pertengahan tahun membuat itu mustahil tahun 2022. Namun demikian, menyesuaikan kalender kompetisi sepak bola menjadi tantangan. Tim nasional hampir tidak punya waktu untuk bersiap diri.
Hampir tidak ada pertandingan persahabatan praturnamen. Banyak pemain akan berpartisipasi dalam pertandingan dengan klub, kemudian terbang bergabung dengan negara mereka dan bertanding di Piala Dunia, hanya beberapa hari kemudian. Dalam keadaan seperti ini, mungkin tidak banyak yang bisa dipelajari Piala Dunia sebelumnya.
- Baca Juga: “Derby” Madrid Perebutkan Puncak Klasemen La Liga
- Baca Juga: Alcaraz Melaju ke Perempat Final
Di lapangan, persaingan sengit diprediksi tetap terjadi. Hanya sekali (Brasil pada tahun 1958) tim non-Eropa memenangkan Piala Dunia yang dimainkan di Eropa, dalam 11 edisi. Sebaliknya, dari 10 pertandingan yang dimainkan di luar Eropa, hanya dua kali tim Eropa memenangkan trofi dan itu dalam dua gelaran terakhir: Spanyol di Afrika Selatan 2010, dan Jerman di Brasil 2014. ben/AFP/G-1
Berita Trending
- 1 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 2 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 3 Diduga Terlibat Pemerasan, AKBP Bintoro Dipecat dari Polri
- 4 Ini Lima Kunci Sukses Iklan Video di YouTube
- 5 Rencana Perpusnas Mengurangi Jam Operasional Batal
Berita Terkini
-
Pertamina Bawa UMKM Tempe Asal Sukabumi Mendunia
-
Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bamsoet: Rapat Pleno Diperluas SOKSI Tetapkan Munas XII SOKSI Digelar 20 Mei 2025
-
Rayakan Perbedaan dan Keberagaman, Bintang Hadirkan Instalasi Imersif ‘Bintang Dunia Tanpa Syarat’
-
Patrick Kluivert Kasih Masukan untuk Jersey Terbaru Timnas Indonesia
-
110 Ribu Akun Berpartisipasi Pilih Desain Jersey Timnas