Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Makanan

Brasil, Produsen Terbesar di Amerika Latin Dilanda Kerawanan Pangan

Foto : CARL DE SOUZA / AFP

Seorang anak antre menerima makanan di pusat distribusi makanan di Rio de Janeiro, Brasil, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Dewan Penasihat Institut Agroekologi Indonesia (Inagri), Ahmad Yakub, yang diminta pendapatnya mengatakan dengan makin banyaknya negara yang melarang ekspor pangan maka yang akan paling menderita adalah kelompok paling rentan, yakni orang miskin dan terutama perempuan serta anak-anak orang miskin.

Kebijakan negara pada saat ini, menurut Yakub, mesti fokus pada penanganan jangka pendek yaitu potensi rawan pangan pada kelompok paling rentan. Untuk penanganan jangka panjang yakni mendorong kemandirian pangan yang selama ini sebatas retorika.

"Jangka pendek jaminan sosial jangan sampai bocor dan tepat sasaran. Jangka panjang, diversifikasi pangan sehingga bisa substitusi pangan itu benar-benar dilaksanakan," kata Yakub.

Pangan dan energi, katanya, tidak hanya dilihat dari dimensi ekonominya karena juga merupakan kebutuhan paling fundamental sebuah bangsa. Sebab itu, dalam menyikapi masalah pangan tidak boleh semata-mata hanya pertimbangan ekonomi, tetapi mesti pertimbangan sustainability bangsa jauh ke depan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top