Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengetatan Mobilitas

BPS DKI: PPKM Tekan Wisatawan Mancanegara

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Seorang pekerja menyaksikan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (24/8/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menilai PPKM efektif menekan mobilitas wisatawan mancanegara mengunjungi Ibu Kota dengan menurunnya jumlah kedatangan pada Juli 2021 mencapai 5.471 orang, dibandingkan Juni 2021 mencapai 13.483 orang.
"PPKM Juli ini cukup efektif menahan mobilitas orang sehingga jumlah kunjungan dibandingkan Juni merosot tajam," kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga di Jakarta, Rabu (1/9).
Dia menjelaskan penurunan kunjungan wisatawan asing itu karena kebijakan PPKM Darurat dari awal hingga akhir Juli 2021 akibat melonjaknya kasus Covid-19, mendorong pemerintah membatasi pergerakan termasuk wisatawan mancanegara.
Untuk kedatangan internasional, pemerintah mewajibkan syarat ketat di antaranya vaksinasi lengkap dua dosis dan pembatasan akses masuk bagi tenaga kerja asing selama PPKM darurat.
Sementara di Jakarta, sejumlah tempat wisata juga ditutup sementara untuk menekan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, berdasarkan asal wisatawan, wisatawan asal Tiongkok mendominasi kunjungan pada Juli 2021 di Jakarta mencapai 1.401 orang atau turun 55,6 persen dibandingkan Juni 2021 mencapai 3.154 orang. "Wisatawan asal Tiongkok memenuhi porsi sebanyak 25,6 persen pada Juli 2021," imbuhnya.
Selain Tiongkok, juga dari Amerika Serikat sebanyak 599 orang atau 10,9 persen dari total porsi, kemudian disusul Russia sebanyak 235 orang, Prancis sebanyak 213 orang dan Jerman sebanyak 197 orang.

Terbilang Tinggi
Sementara itu, apabila dicermati secara tahunan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Jakarta pada Juli 2021 terbilang tinggi dibandingkan periode sama tahun 2020 yakni naik 73,9 persen atau 3.146 orang.
Lonjakan jumlah kunjungan meski terjadi PPKM, lanjut dia, mengindikasikan tidak mengurangi animo mereka bertandang di Ibu Kota.
Peningkatan itu diperkirakan karena kepercayaan terhadap upaya pemulihan industri pariwisata melalui program kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan (CHSE).
BPS DKI Jakarta mencatat mulai dibukanya mal atau pusat perbelanjaan, pencairan dana bantuan sosial dan stimulus usaha mendorong permintaan barang dan jasa masyarakat sehingga memicu inflasi pada Agustus 2021 sebesar 0,08 persen. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top