BPS DKI: Harga Cabai Rawit dan Merah Terendah Dalam Dua Tahun Terakhir
Pedagang memilah cabai merah keriting yang dijual di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (18/9). Menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga komoditas cabai merah kriting turun sebesar 1,69 persen menjadi Rp34.300 per kilogram dari harga sebelumnya Rp34 889 per kilogram, hal tersebut dikarenakan adanya panen raya dan stok di pasar melimpah.
Foto: ANTARA/Fakhri HermansyahJakarta -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut harga cabai rawit dan merah di DKI Jakarta pada September berada pada level terendah dalam dua tahun terakhir
"Untuk cabai rawit ini jika dilihat dari pergerakan harganya masuk pada level harga Rp49.993 per kilogram. Ini sesungguhnya level harga cabai rawit rata-raya yang berada pada level terendah sepanjang dua tahun terakhir," kata Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Nurul Hasanuddin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Nurul merinci dalam dua tahun terakhir sejak 2022, harga cabai rawit pada September 2024 yang mengalami deflasi sebesar 27,68 persen terlihat cukup dalam karena memberi andil sebesar 0,05 persen terhadap deflasi Jakarta yang tercatat sebesar 0,1 persen secara bulanan.
Tidak hanya cabai rawit, cabai merah juga mengalami deflasi karena turunnya harga pada komoditas tersebut sebesar 16,97 persen dan memberi andil deflasi 0,04 persen terhadap deflasi Jakarta.
Berdasarkan perkembangan harganya, cabai merah pada September 2024 mencapai Rp44.014 per kg dan termasuk pada level yang terendah.
"Ini termasuk juga pada level yang terendah, bahkan terendah sepanjang dua tahun terakhir. Dan sepanjang tiga bulan terakhir, cabai merah ini selalu memberikan andil deflasi," kata Nurul.
Jika dilihat pada perkembangan inflasi tahunan (year overyear/ yoy) yakni September 2024 terhadap September 2023, cabai merah juga mengalami deflasi sebesar 23,40 persen dengan andil terbesar, yakni 0,07 persen.
Kedua komoditas ini memberi andil deflasi cukup besar karena produksi cabai rawit di wilayah sentra produksi mengalami peningkatan, begitu juga dengan cabai merah yang mengalami panen raya pada September lalu.
Adapun pada September 2024, Jakarta mengalami deflasi sebesar 0,1 persen secara bulanan (month to month/ mtm) yang dipicu oleh turunnya harga BBM nonsubsidi, cabai rawit dan merah.
Namun jika dilihat secara tahunan (yoy), Jakarta mengalami inflasi sebesar 1,7 persen yang dipicu oleh naiknya harga emas perhiasan, tiket pesawat, beras, sewa rumah dan upah asisten rumah tangga.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- KPU RI Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sekitar 82 Persen
- Program Bumi Berdaya Pacu Daya Saing SDM
- Sampah Hasil Pendakian di Gunung Rinjani Capai 31 Ton
- COP29 Diperpanjang, Negara Miskin Tolak Tawaran 250 Miliar Dollar AS
- Belanda Pertama Kali Melaju ke Final Piala Davis Usai Kalahkan Jerman