Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPIP Tegaskan Seorang Pemimpin Harus Berjiwa Pancasila

Foto : istimewa

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan seorang pemimpin harus memiliki jiwa Pancasila sehingga nilai-nilai luhur Pancasila akan dijadikan pegangan dalam pengaplikasian setiap kebijakan guna kemajuan bangsa dan negara.

"Pancasila bukan hanya sekadar hiasan belaka, melainkan harus dijadikan ruh dalam tindak tanduk setiap orang. Kalau pemimpin memiliki ruh Pancasila, maka dia akan mencintai rakyat dan memperhatikan kebijakan-kebijakan untuk rakyatnya," kata Benny dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (27/6).

Benny yang juga seorang budayawan itu mengatakan selain harus berjiwa Pancasila, maka seorang pemimpin harus memiliki jiwa kerahiman agar bertindak 'welas asih', berkata dengan bijak, dan menjaga ruh kesatuan bangsa.

Apalagi, kata dia, tantangan ke depan seorang pemimpin harus memiliki jiwa pelayan, mengacu nilai Pancasila yang membutuhkan pemimpin berjiwa kerahiman, berjiwa terbuka, pemimpin yang mau belajar, dan selalu rendah hati.

"Kerahiman itu pula yang menuntun jiwa seorang yang kredibel dalam kasih dan bisa menunjukkan kasihnya kepada mereka yang miskin, tersisih, dan lemah," katanya.

Dia mengatakan orientasi pemimpin berjiwa kerahiman itu meskipun tidak sempurna atau mendekati sempurna, pemimpin harus dekat dengan rakyat, memiliki belas kasih, mau merangkul lawan politiknya, dan membangun kebersamaan.

Benny yang juga Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute ini mengatakan pertarungan ruang publik antara panggung belakang dan panggung depan perpolitikan saat ini adalah pertarungan perebutan wacana simbol. Simbol ini sangat penting dalam memengaruhi keputusan politik yang akan diambil.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top