Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Komoditas Perkebunan

BPDPKS Dukung UKM Kembangkan Produk Sawit

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendukung pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi yang mengembangkan produk sawit sebagai kegiatan usaha.

Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah Koperasi (UKMK) BPDPKS Helmi Muhansah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/3), menjelaskan bahwa salah satu program BPDPKS adalah mendukung kegiatan promosi sawit kepada masyarakat.

Dalam BPDPKS, lanjutnya, terdapat direktorat kemitraan yang melakukan kegiatan kemitraan bersama usaha menengah dan koperasi, lembaga kemasyarakatan dan civil society serta perusahaan untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.

"Masyarakat termasuk pelaku UKMK hidup 24 jam bersama sawit mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Artinya, kelapa sawit memberikan manfaat dan kontribusi besar bagi kehidupan manusia," ujarnya.

Menurut Helmi, BPDPKS juga mendukung pemberdayaan pelaku UKMK yang produk-produknya berkaitan dengan kelapa sawit. Sebab, badan layanan umum di bawah Kementerian Keuangan ini memiliki filosofi dari sawit, oleh sawit, dan untuk sawit.

Dia mencontohkan, hasil riset BPDPKS yang potensial dikomersialisasikan pada skala UKMK yaitu sabun kalsium dari lemak minyak sawit (PFAD) untuk peningkatan produksi susu sapi, produksi MDAG (Emulsifier) dari minyak sawit, dan produksi tinta cetak (Green Varnish) dari turunan minyak kelapa sawit.

"BPDPKS sangat mendukung pelaku UKMK di Solo yang punya keinginan mengembangkan produk-produk makanan maupun lain yang berbahan baku sawit," ujarnya dalam gelaran "Promosi Sawit Sehat dan Lomba Kreasi Makanan Bagi UKMK Serta Masyarakat" di Solo.

Kontribusi Besar

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung mengatakan kelapa sawit telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Indonesia sebagai bahan baku makanan.

Menurut dia, produk makanan UKM dapat dijual dengan harga terjangkau karena menggunakan minyak goreng sawit yang harganya lebih murah daripada minyak non sawit seperti kedelai, rapeseed, dan kanola.

Keunggulan minyak sawit inilah yang terus digoyang para pesaingnya, lanjutnya, isu negatif sawit terus bermunculan untuk membuat imej sawit semakin buruk. Padahal, produsen minyak non sawit terutama dari negara-negara Uni Eropa menjadi salah satu pembeli utama sawit.

Gulat menyatakan pelaku UKM sebagai pengguna produk sawit berperan penting untuk menjaga kesejahteraan petani karena minyak goreng bersumber dari tandan buah segar (TBS) sawit petani yang diolah pabrik sawit menjadi CPO.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top