Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBD: Tidak Ada Korban Jiwa di Enam Bencana Alam di Garut

Foto : ANTARA/HO-Polres Garut

Petugas mengecek daerah yang terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (5/2).

A   A   A   Pengaturan Font

BPBD: Tidak ada korban jiwa dalam enam kejadian bencana alam di Garut

GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), menyatakan tidak ada korban jiwa dalam enam kejadian bencana longsor, puting beliung, dan pohon tumbang, yang terjadi di sejumlah kecamatan dan hanya menimbulkan kerugian materi berupa rumah dan akses jalan rusak.

"Dampak dari bencana alam kemarin (Senin) itu,Alhamdulilah, tidak ada korban jiwa, hanya sebabkan kerusakan seperti rumah dan menutup jalan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut Daris Hilman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Selasa.

Ia menuturkan hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Garut, Senin (5/2), menyebabkan bencana alam pada beberapa daerah di enam kecamatan, seperti pohon tumbang di Kecamatan Cibatu, tanah longsor di Kecamatan Cikajang, Cilawu, dan Banjarwangi, serta angin puting beliung di Kecamatan Samarangdan Tarogong Kidul.

"Ada longsor di Cikajang, dan Banjarwangi menutup jalan, kalau kejadian di Cilawu kecil," katanya.

Ia menyebutkan kejadian bencana tanah longsor di Kecamatan Cikajang menyebabkan bangunan penggilingan padi rusak, kemudian longsor di Banjarwangi menutup badan jalan.

Selain itu, lanjut dia, tercatat ada tujuh rumah dan pesantren yang rusak bagian atapnya karena diterjang angin puting beliung di Kecamatan Samarang dan Tarogong Kidul.

"Rumah rusak ada tujuh, pesantren juga rusak bagian atapnya karena angin puting beliung," katanya.

Ia mengungkapkan Kabupaten Garut merupakan wilayah rawan bencana alam, terutama saat musim hujan, sehingga perlu diwaspadai oleh semua kalangan masyarakat untuk memiliki kesadaran mitigasi bencana.

Daris berharap penanganan bencana alam tidak hanya dilakukan oleh jajaran BPBD, melainkan perlu ada kesiapan masyarakat untuk sama-sama memiliki pengetahuan tentang kondisi risiko bencana alam di lingkungan sekitar.

"Mitigasi bencana untuk evakuasi mandiri juga harus dipahami masyarakat untuk mengurangi risiko bencana," katanya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top