Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBD Siagakan Tim Antisipasi Bahaya Karhutla di Rejang Lebong

Foto : ANTARA/Nur Muhamad

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Shalahudin.

A   A   A   Pengaturan Font

Rejang Lebong - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyiagakan tim untuk penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi terjadi di daerah itu.

"Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya karhutla di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sudah kita siagakan tim reaksi cepat atau TRC, kemudian juga selang air dan mobil tangki," kata Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudindi Rejang Lebong, Jumat.

Dia menjelaskan, musim kemarau yang terjadi sejak dua pekan belakangan memicu cuaca panas dan kekeringan yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan di 15 kecamatan di Rejang Lebong.

Karhutla di Kabupaten Rejang Lebong, kata dia, setiap tahunnya terjadi di beberapa kecamatan yang iklimnya panas seperti di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Kecamatan Binduriang.

Sedangkan untuk kecamatan lainnya yang rawan karhutla ialah di wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya yang wilayahnya terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Guna mengantisipasi terjadinya karhuta di wilayah itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak TNI/Polri serta Dinas Damkar Rejang Lebong guna melakukan penanganan bersama-sama jika terjadi karhutla.

Pihaknya juga telah menyosialisasikan larangan pembukaan lahan pertanian dengan cara dibakar, kemudian membuang puntung rokok sembarangan maupun membakar sampah karena bisa memicu terjadi kebakaran hutan maupun kawasan pemukiman.

Sementara itu Kepala Dinas Damkar Kabupaten Rejang Lebong Fery Najamudin di tempat terpisah menyatakan sejak Januari hingga awal Agustus 2024 belum ada laporan terjadinya kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu.

Sedangkan untuk kasus kebakaran di pemukiman tercatat sudah ada 19 kejadian, kendati tidak ada korban jiwa yang jatuh namun nilai kerugian materi mencapai Rp1 miliar.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top