Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBD Ponorogo Siaga Antisipasi Karhutla Dampak Kemarau

Foto : ANTARA/HO - Destyan/BPBD Ponorogp

Petugas berupaya membuat blokade agar api tidak meluas dan membakar lahan dalam kawasan hutan lindung di petak 95 RPH Tulung BKPH Sumoroto, Desa Nglurup Kecamatan Sampung, Ponorogo, Rabu (2/8/2023)

A   A   A   Pengaturan Font

"Kami akan terus koordinasi sambil terus meningkatkan kewaspadaan, karena potensi karhutla saat musim kering begini (cukup) tinggi."

PONOROGO -- Sejumlah petugas gabungan dari unsur BPBD, TNI dan kepolisian di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur saat ini tengah melakukan kesiagaan tinggi, menyusul serangkaian peristiwa bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda beberapa titik kawasan hutan di daerah itu, beberapa hari terakhir.

"Kami akan terus koordinasi sambil terus meningkatkan kewaspadaan, karena potensi karhutla saat musim kering begini (cukup) tinggi," kata petugas Pusdalop BPBD Ponorogo Gemilang Aditya Mardhana di Ponorogo, Kamis.

Terbaru, lanjut dia, karhutla dengan skala cukup luas terjadi di kawasan hutan lindung milik Perhutani di Desa Nglurup Kecamatan Sampung pada Rabu (2/8) malam atau dua hari lalu.

Api yang diduga berasal dari peladang membakar sampah dengan cepat merembet dan kemudian menjadi besar. Api berkobar di petak 95 RPH Tulung BKPH Sumoroto KPH Madiun.

Angin kencang memperparah keadaan. Petugas gabungan dari BPBD Ponorogo, Polsek dan Koramil Sampung pun dibuat kewalahan memadamkan api.

Kanit Sabhara Polsek Sampung, Aiptu Ahmad Saifudin mengatakan api dipicu dari warga yang awalnya membakar sampah untuk membuka lahan.

Namun, api sisa pembakaran belum mati sepenuhnya sehingga merembet ke hutan.

"Memang biasanya warga membakar sampah untuk buka lahan, kemungkinan api belum mati sempurna akhirnya menyebar," kata dia.

Saparudin mengakui, saat upaya memadamkan kobaran api petugas gabungan mengalami kesulitan. Pasalnya, medan yang sulit ditambah alat yang digunakan untuk memadamkan api menggunakan alat manual dan terbatas.

"Memang kendalanya alat minim, medannya juga sulit dan terjal karena memang berada di atas perbukitan," katanya.

Laporan resmi Pusdalop BPBD Ponorogo, dari hasil pemetaan ditemukan ada sembilan titik api, dua di antaranya berada di puncak gunung dan sisanya tersebar di bawah bukit.

"Untuk enam titik bisa kita padamkan, sedangkan dua titik berada di atas bukit tapi juga sudah padam," katanya.

Selain di lokasi tersebut, kebakaran juga terjadi di Dukuh Bayem Desa Kunti Kecamatan Sampung.

Tak hanya itu di saat bersamaan kebakaran hutan juga terjadi di Desa Prayungan Kecamatan Sawoo dan Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung.

"Total ada tiga kecamatan yang mengalami karhutla secara bersamaan, kami terus koordinasi untuk upaya pemadaman," kata Aditya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top