BPBD dan BKSDA Cegah Gangguan Gajah di Pedalaman Aceh Barat
Petugas BPBD Aceh Barat dan BKSDA Resor Meulaboh memperlihatkan bagian tanaman produktif milik masyarakat yang diduga menjadi sasaran amukan gajah, berlokasi di Desa Alue Keumuneng, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (8/8).
Foto: ANTARA/HO-Dok BPBD Aceh BaratMEULABOH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat bersama petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Meulaboh, Provinsi Aceh melakukan pencegahan gangguan gajah di pedalaman Kabupaten Aceh Barat yang selama ini meresahkan masyarakat.
"Penanganan yang kita lakukan dengan cara menghalau agar gajah tidak lagi masuk ke pemukiman warga," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal kepada wartawan di Meulaboh, Kamis.
Menurutnya, dampak dari gangguan satwa liar tersebut telah menyebabkan kerusakan tanaman produktif milik masyarakat seperti kebun kelapa sawit, pohon kelapa, pohon pinang serta sejumlah tanaman produktif lainnya.
Ada pun sasaran gangguan gajah yang selama ini dikeluhkan masyarakat, kata Teuku Ronal, berlokasi di Desa Bakat, Kecamatan Woyla dan Desa Alue Keumuneng, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat.
Teuku Ronal menyebutkan upaya menghalau gajah yang dilakukan BPBD Aceh Barat bersama petugas BKSDA Resor Meulaboh dan masyarakat tersebut, bertujuan agar satwa liar gajah tidak lagi kembali ke permukiman masyarakat.
"Jadi, kita menghalau gajah agar masuk ke hutan dan tidak lagi kembali ke desa," katanya menambahkan.
Akibat gangguan tersebut, kata dia, masyarakat di wilayah pedalaman saat ini ketakutan beraktivitas di kebun, karena satwa liar gajah sering terlihat di kebun masyarakat dan merusak tanaman.
Selain itu, dampak ketakutan yang dirasakan masyarakat telah menyebabkan warga tidak berani beraktivitas seperti biasa.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengharapkan dengan adanya upaya menghalau gajah tersebut, satwa liar ini diharapkan tidak lagi kembali ke pemukiman masyarakat, dan diharapkan masyarakat nyaman dalam beraktivitas di kebun, demikian Teuku Ronal. Ant
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Agensi ADOR Gugat NewJeans untuk CegahTeken Kontrak Independen
- Marbot Masjid dan Guru Ngaji Seharusnya Mendapat BPJS Ketenagakerjaan
- Mike Ethan Kolaborasi dengan Mario Ginanjar Rilis Single ‘Dia Harus Tahu’
- Untuk Kenang Persahabatan, Nyoman Paul Hadirkan 'Alunan Mimpi'
- Indra Sjafri Mengaku Belajar Banyak dari Shin Tae-Yong