Boy Sadikin Disodorkan sebagai Alternatif
Terlebih, katanya, figur Boy Sadikin juga mempunyai basis massa yang cukup mengakar karena sikapnya yang selalu memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Terbukti dengan mundurnya Boy Sadikin dari PDIP karena partai tidak sejalan dengan komitmen pertama untuk menolak reklamasi.
"Boy Sadikin memilih mundur dari PDIP pada September 2016 karena berbeda sikap terkait proyek reklamasi pantai utara Jakarta. Boy tegas menolak karena memperjuangkan keadilan untuk para nelayan dan warga pesisir pantai. Perjuangannya bukan untuk hasrat kerakusan, tapi murni demi pembelaan terhadap rakyat kecil Jakarta yang tersakiti," ungkapnya.
Boy Sadikin juga menorehkan prestasi gemilang saat menjadi Ketua Tim Pemenangan yang berhasil mengantarkan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wagub DKI di Pilgub 2012. "Selain itu, Boy Sadikin mempunyai andil besar dalam kemenangan Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu," ujar Guntur lagi.
Dengan sederet pengalaman yang dimiliki putra sulung Ali Sadikin itu, lanjut Guntur, Boy diyakini bisa membantu Anies dalam menjalankan roda Pemprov DKI. "Anies juga akan sangat terbantu untuk menjalankan komunikasi dengan DPRD, karena seluruh fraksi menaruh hormat kepada Boy Sadikin," tutur Guntur.
Guntur menambahkan, Hanura dan sebagian fraksi di DPRD dipastikan bulat memilih Boy dalam rapat paripurna pemilihan wagub. "Kita juga sudah berkomunikasi dengan pimpinan DPP Gerindra dan PKS agar mengusulkan nama Boy untuk solusi terbaik cawagub," imbuh Guntur.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya