Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pergantian Direksi BEI

Bos Terpilih Mesti Optimalkan Nabung Saham

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pertarungan panas untuk menjadi orang nomor satu di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali digelar. Empat paket yang digadang-gadang membawa perubahan berusaha saling unjuk gigi agar bisa menduduki jabatan pada periode 2018-2022

Pengamat pasar modal Satrio Utomo menyatakan direksi terpilih harus meningkatkan sosialisasi pasar modal agar program Yuk Nabung Saham yang sedang berjalan saat ini bukanlah konsep tanpa masalah, sebab harga saham itu berfluktuasi. "Ketika harga saham ada fluktuasinya sedangkan konsep menabung itu harus naik terus menerus dan menguntungkan," tegas Satrio saat dihubungi, Senin (2/4).

Menurutnya, apabila tidak dilakukan secara gencar maka "barisan sakit hati" di pasar modal bisa bertambah panjang. "Saat ini kita memang belum bearish. Tapi, ketika bearish maka banyak orang yang akan berteriak kenapa disuruh nabung tapi hasilnya turun atau berkurang," papar dia.

Satrio pun mencoba memberi contoh pada satu atau dua tahun ke belakang terjadi ketidakpuasan pada pemegang reksa dana unit link. Menurutnya, dari 2012 sampai 2015 pasar modal cenderung bergerak mendatar atau flat dengan indeks turun ke level 4.200 dan kalaupun naik ke posisi 5.200. Ketika market bergerak flat maka orang-orang yang berinvestasi pada unit link merasa dirugikan karena investasinya tidak bergerak, namun uangnya sudah berkurang untuk biaya-biaya di awal.

Belajar dari situ ketika pasar bergerak turun atau mendatar maka konsep-konsep yang mengajak orang untuk berinvestasi seperti unit link atau Yuk Nabung Saham ini bisa menjadi sumber masalah. "Jadi saya kira masalah sosialisasi, komunikasi, pendidikan inveator masih merupakan ruang terbuka yang harus ditingkatkan, dan butuh pengembangan di pasar modal kita," kata Satrio.

Selain itu, komunikasi publik dari emiten juga masih dirasa kurang. Emiten selama ini merasa bahwa dengan menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan paparan publik sudah merasa melakukan tugasnya.

"Padahal yang namanya komunikasi publik itu tidak hanya berhenti di situ dan sebenarnya bisa berlanjut ke hal-hal lain seperti komunikasi mengenai industri, cerita-cerita di Perseroan dan masih akan berlangsung sepanjang tahun dan tidak hanya sebatas public expose setahun sekali," tandas dia.

Sebelumnya, Tito Sulistio akan kembali bertarung merebutkan kursi Direktur Utama BEI. Ia telah mendaftarkan diri untuk maju kembali dan sudah melengkapi formasi nama direksi yang akan masuk dalam satu kelompok paket.

n yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top