Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Malaysia

Bos Alibaba Temui PM Mahathir

Foto : AFP/Lillian SUWA NRUMPHA

ma di malaysia I Pendiri kelompok perusahaan Alibaba, Jack Ma (kiri), berjabat tangan dengan Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, saat peresmian kantor cabang Alibaba Group di Kuala Lumpur, Senin (18/6). Dalam kunjungannya ke Malaysia, Ma juga bertemu dengan PM Mahathir Mohamad, untuk membahas kemelut investasi antara Malaysia-Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

PUTRAJAYA - Pengusaha sukses asal Tiongkok yang juga pendiri Alibaba Group, Jack Ma, pada Senin (18/6) telah menemui Perdana Menteri Mahathir Mohamad, di Putrajaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Kunjungan Ma merupakan pengusaha dari Tiongkok yang pertama sejak Mahathir berkuasa kembali dan mengeluarkan kritik bahwa investasi dari Negeri Tirai Bambu sama sekali tak membawa kesempatan kerja bagi warga Malaysia dan biayanya amat mahal.

"Upaya yang dilakukan Alibaba Group yaitu untuk melakukan transfer teknologi dan kecakapan secara intensif ke Malaysia yang satu visa dengan harapan PM Mahathir agar peningkatan perekonomian di kawasan Asia Tenggara melaju dengan cepat," demikian pernyataan Ma usai melakukan pertemuan dengan PM Mahathir.

Bos Alibaba itu mengungkapkan bahwa Mahathir menginginkan agar perusahaan- perusahaan asing mau mempekerjakan warga Malaysia di bidang teknologi tinggi. "Ia (Mahathir) tak mau Malaysia jadi basis manufaktur teknologi rendah seperti pabrik perakitan semata," ungkap Ma. "Ia ingin ada pusat-pusat riset, pusat-pusat kreativitas, dan keinginan itu merupakan yang kami ingin wujudkan," imbuh bos Alibaba itu.

Dalam paparannya, Ma juga mengatakan bahwa ia bersama Mahathir percaya bahwa globalisasi pada 30 tahun mendatang berkutat mengenai kemampuan bukan bagaimana cara menjual produk.

Dalam sesi wawancara ekslusif dengan South China Morning Post, Mahathir mengatakan bahwa Ma telah meyakinkan dirinya bahwa perusahaan dari Tiongkok amat ingin membantu Malaysia untuk memperkenalkan teknologi termutakhir di sekolah-sekolah dan membantu bisnis lokal di bidang penyimpanan data komputasi.

Ma sendiri berada di Negeri Jiran untuk menghadiri kantor cabang Alibaba di Malaysia yang merupakan kantor cabang pertama di kawasan Asia Tenggara. Dalam pidatonya, Ma menyatakan siap membantu Malaysia dan pemimpinnya yang baru.

Pentingnya Kerja Sama

Kunjungan Ma ke Malaysia terjadi ditengah memanasnya situasi politik dimana investasi Tiongkok di Malaysia diujung tanduk. Pengkritik telah menyebut mantan PM Najib Razak telah "menjual" Malaysia karena memiliki posisi menawar yang lemah terhadap masuknya investasi dari Tiongkok.

Dalam penjabarannya, Ma mengatakan bahwa hubungan bisnis antara perusahaan Tiongkok dengan pangsa pasar Malaysia bagaikan sebuah pernikahan dimana dua pihak perlu mementingkan kerja sama secara konstan agar hubungan tetap harmonis.

"Perusahaan Tiongkok harus bisa memiliki nilai jual dan menciptakan pekerjaan serta menghormati aturan setempat, sementara Malaysia harus menyadari bahwa Tiongkok mewakili pangsa pasar terbesar di dunia," kata Ma.

Selain bertemu dengan Mahathir, Ma dalam kesempatan berada di Malaysia juga bertemu dengan Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, serta Duta Besar Tiongkok untuk Malaysia, Bai Tian.

Menurut pakar hubungan Malaysia-Tiongkok terkemuka, Oh Ei Sun, pertemuan antara Mahathir dan Ma menunjukkan bahwa pemerintah Malaysia yang baru sebenarnya masih mengharapkan datangnya investasi dari Tiongkok namun dengan syarat bahwa investasi itu harus bisa menciptakan lapangan kerja dan terjadi beragam transfer kecakapan.

"Mahathir sebenarnya tak keberatan atas datangnya investasi dari Tiongkok, namun ia berharap agar investasi sifatnya beragam dan bebas dari permasalahan," pungkas Oh.

SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top