Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi I Dinkes DKI Antisipasi Pasien Demam Berdarah Disertai Covid-19

BOR Pasien Covid-19 di 140 RS Rujukan Turun

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Petugas menata tempat tidur di GOR Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Pemerintah Kota Jakarta Utara menyiapkan Gelanggang Olahraga (GOR) Tanjung Priok sebagai lokasi isolasi untuk penanganan pasien COVID-19 dengan kapasitas mencapai 400 tempat tidur.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rasio keterisian tempat tidur atau BOR untuk perawatan pasien Covid-19 di 140 rumah sakit( RS) rujukan di DKI Jakarta menurun menjadi 55 persen dari sebelumnya 59 persen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan penurunan BOR tersebut melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, dipantau di Jakarta, Rabu (23/2).

BOR di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, pada Minggu (13/2) mencapai 3.964 pasien atau 59 persen dari total kapasitas saat itu 6.697 tempat tidur atau bed.

Sepekan kemudian, pada Minggu (20/2), BOR menurun menjadi 55 persen yakni 3.859 pasien dari total kapasitas yang ditambah Pemprov DKI Jakarta mencapai 7.002 bed.

Sementara itu, BOR pasien Covid-19 di ruang perawatan intensif (ICU) juga meningkat dari 46 persen menjadi 48 persen.

Sebelumnya, pada Minggu (13/2) sebanyak 402 bed sudah digunakan dari total kapasitas tempat tidur ICU di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 875 bed. Namun, pada Minggu (20/2) keterisian ICU meningkat menjadi 450 orang pasien dari total kapasitas 940 bed.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, kasus aktif yang dirawat di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta terlihat menurun dalam beberapa hari terakhir. Pada 17 Februari 2022 kasus aktif berkurang 8.185 kasus, pada 18 Februari berkurang 3.551 kasus, pada 19 Februari berkurang 1.747 kasus.

Kemudian pada 20 Februari berkurang 3.875 kasus. dan 21 Februari berkurang 6.532 kasus, sehingga masih ada 65.059 kasus aktif.

Selanjutnya, pada Selasa (22/2) kasus aktif berkurang lagi 3.513 kasus sehingga menjadi 61.546 kasus atau 16 persen.

Sementara, pelaksanaan dites usap berbasis PCR dalam sepekan terakhir tetap tinggi yakni mencapai 358.326 orang atau melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 10.645 orang per pekan.

Infeksi Bersamaan

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggunakan 140 rumah sakit rujukan untuk merawat pasien yang mengidap Demam Berdarah (DB) disertai Covid-19.

"Pasien mengalami infeksi bersamaan DB dan Covid-19, bisa tetap dirawat di rumah sakit layanan Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Rabu.

Dinas Kesehatan DKI memastikan juga siap untuk merawat pasien DB tanpa disertai Covid-19. Namun, Dwi tidak memberikan detail jumlah kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien DB tanpa terpapar Covid-19.

"Rumah sakit siap dengan merawat pasien DB kecuali beberapa rumah sakit yang masih full (penuh) untuk Covid-19," imbuhnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengungkapkan angka Demam Berdarah di DKI Jakarta sangat mengkhawatirkan yang mencapai 777 kasus sejak awal Januari hingga 14 Februari 2022.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu meminta agar Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat tenaga kesehatan di setiap Puskesmas karena bebannya sudah tinggi.

"Petugas puskesmas bersama kader jumantik perlu lebih aktif edukasi gabungkan dengan giat promosi prokes Covid-19," ucapnya, Selasa (22/2).

Ia juga meminta RT dan RW untuk menggiatkan kembali kerja bakti untuk menjaga sanitasi bersih di lingkungan.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top