Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bolehkah Kurang Tidur Langsung Ikut Donor Darah?

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kurang tidur bisa membatalkan calon pendonor yang ingin mendonorkan darahnya. Dampaknya, pendonor akan merasa pusing bahkan pingsan setelah pendonoran. Seseorang yang sedang dalam kondisi kurang tidur, memang dianjurkan untuk tidak menjalani proses pendonoran darah.

Selain kurang tidur, ada larangan lain bagi calon pendonor. Larangan diberikan bagi calon yang memiliki tensi darah rendah dan baru mengonsumsi obat. Pendonor juga harus memiliki berat badan minimal 50 kg.

Setelah mendonorkan darahnya, pendonor tak bisa melakukan donor keesokkan harinya. Pendonor memerlukan waktu tiga bulan setelah pendonoran terakhir.

Walau merasa lemas setelah pendonoran, hal ini lumrah bagi setiap pendonor. Oleh karena itu, selesai pendonoran, pendonor mendapat konsumsi dan obat penambah darah untuk mengembalikan stamina. Namun demikian, donor darah ini berdampak baik bagi kesehatan, karena tubuh memroses pergantian darah baru.

Sebab jika si calon donor yang sedang dalam kondisi kurang tidur itu tetap melakukan proses pendonoran darah, dikhawatirkan akan dampak kurang baik bagi si donor itu sendiri. Ia bisa saja akan merasa pusing, bahkan pingsan setelah mendonorkan darahnya.

Jadi, jika seseorang ingin mendonorkan darahnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Calon donor hendaknya tidur malam cukup, minimal 5 jam jika keesokan harinya hendak mendonorkan darah. Donor juga sebaiknya dalam keadaan sehat dan tidak minum obat aspirin setelah setelah tiga hari.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top