Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BNPT Nilai Intoleransi sebagai Bibit Penghancur NKRI

Foto : ANTARA/HO-BNPT RI

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Sikap intoleran merupakan bibit-bibit radikalisme yang merasa dirinya paling benar dan merasa orang lain salah dan harus dihancurkan. Ini merupakan bibit yg akan menghancurkan negeri ini."

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel pada HUT RI mengatakan sikap intoleransi adalah bibit-bibit yang dapat menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sikap intoleran merupakan bibit-bibit radikalisme yang merasa dirinya paling benar dan merasa orang lain salah dan harus dihancurkan. Ini merupakan bibit yg akan menghancurkan negeri ini," kata Rycko seusai menghadiri Upacara Bendera Lintas Agama dalam memperingati HUT RI di Masjid Istiqlal, yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (17/8).

Rycko mengatakan intoleransi merupakan sikap pemikiran yang tidak bisa menerima perbedaan, sedangkan Indonesia adalah negeri kebangsaan yang dibangun atas berbagai perbedaan untuk dapat membangun suatu negara. "Perbedaan kita disatukan dengan satu cita-cita nasional 'unity in diversity', Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Oleh karena itu, Rycko menegaskan bibit intoleransi dan radikalisme berbahaya karena dapat dimanfaatkan oknum yang tidak menghormati hak-hak kemanusiaan dan akan menghancurkan persatuan Indonesia.

Dia mengapresiasi upaya Masjid Istiqlal dalam mengadakan Upacara Bendera Lintas Agama untuk menunjukkan satu kekuatan bersama dalam menghadapi intoleransi sebagai salah satu ancaman terbesar Indonesia. "Melalui kebersamaan pagi ini, kita bisa berkumpul memperkuat toleransi kita, memperkuat rasa kebangsaan kita, dan memperkuat rasa kecintaan kita," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top