BNI Salurkan Pinjaman Denominasi Yen ke Banshu Electric

JAKARTA AKARTA AKARTAAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan kredit berdenominasi Yen dengan skema jaminan Standby Letter of Credit (SBLC) bagi perusahaan berorientasi ekspor. Penyaluran kredit berdenominasi yen tersebut untuk mendukung pertumbuhan ekspor nasional.

Pemberian kredit berdenominasi yen itu merupakan pertama kali oleh bank lokal di Indonesia kepada salah satu perusahaan lokal penghasil suku cadang kendaraan yang berorientasi ekspor, yaitu PT Banshu Electric Indonesia. Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo di Jakarta, pekan lalu, mengatakan skema kredit dengan pola SBLC dari parent company yang berada di Jepang dan diterbitkan oleh bank rekanan BNI di Jepang.

Dengan pola tersebut, maka assesment risiko juga ditekankan kepada counterparty (bank Penerbit/ Penjamin SBLC), bukan ditekankan pada calon debiturnya. Pola tersebut juga memberikan alternatif jaminan yang semula berupa fixed asset menjadi jaminan dari perbankan Jepang berupa SBLC.

"Pinjaman dalam bentuk yen ini dimungkinkan dengan adanya dukungan dari cabang BNI yang berada di Tokyo, Jepang dan juga dari bank rekanan BNI di Jepang yaitu The Hyakujushi Bank Ltd., sehingga BNI dapat memberikan pinjaman yen dengan bunga yang kompetitif," ungkap Rico. Skema pinjaman dengan jaminan SBLC, jelas Rico, lebih mudah diaplikasikan bagi perusahaan Jepang di Indonesia.

"Kami hanya menggunakan syarat 1 tahun untuk laporan keuangan perusahaan dan jaminan SBLC dari bank mereka di Jepang. Bank itu harus sudah bekerja sama dengan BNI. Dengan kemudahan syarat itu, dimungkinkan bagi perusahaan Jepang yang baru beroperasi minimal setahun untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....