Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembiayaan - Laba Bersih Bank Mandiri Capai Rp18,1 Triliun

BMRI Siapkan Instrumen Utang 1 Miliar Dollar ASKoran

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Paparan Kinerja - Wadirut Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto (tengah) bersama Direktur Retail Banking Donsuwan Simatupang, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi, Direktur Keuangan Panji Irawan, dan Corporate Secretary Rohan Hafas usai menyampaikan paparan kinerja triwulan III-2018 kepada media di Jakarta, Rabu (17/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengkaji untuk menerbitkan instrumen pinjaman atau alternatif pendanaan dengan total nilai satu miliar dollar AS atau setara 15 triliun rupiah (kurs 15.000 per dollar AS). Langkah ini sebagai upaya untuk berjaga-jaga jika terjadi pengetatan likuiditas.


Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan, mengatakan instrumen utang tersebut dapat berupa berbagai instrumen seperti sertifikat deposito (negoitable certificate deposit/NCD), obligasi atau pinjaman bilateral. "Pasar kan sedang fluktuatif, kita terapkan langkah yang prudent," kata Panji usai paparan kinerja, di Jakarta, Rabu (17/10).


Panji menjelaskan, penghimpunan dana tersebut tidak dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini, likuiditas Mandiri masih mencukupi untuk mencapai target pertumbuhan kredit di 13 persen (yoy) tahun ini.

Selain dari Dana Pihak Ketiga (DPK), Mandiri banyak mengandalkan pendanaan dari pasar seperti transaksi repo atau transaksi penukaran valuta asing (FX Swap). "Likuiditas kami masih cukup saat ini," ujarnya.


Sebagai gambaran, pendanaan Mandiri dari konvensional, yakni DPK di kuartal III 2018 hanya tumbuh 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau 831,2 triliun rupiah. Porsi dana murah (tabungan dan giro) mencapai 64,46 persen dari total DPK, sedangkan sisanya dana mahal atau deposito.


Sementara itu, pertumbuhan kredit Mandiri di kuartal III 2018 ini mencapai 13,8 persen (yoy) atau sebesar 781 triliun rupiah.


Pada tahun ini, Mandiri sudah menerbitkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap III dengan target indikatif total tiga triliun rupiah. Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari PUB I yang dilakukan dalam kurun waktu 2016-2018 dengan total nilai 14 triliun rupiah.


Kinerja Mandiri


Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto, mengungkapkan laba bersih Bank Mandiri pada kuartal III 2018 sebesar 18,1 triliun rupiah, meningkat 20 persen secara tahunan dibanding periode sama 2017.


"Kenaikan laba bersih ditopang pendapatan bunga bersih sebesar 40,5 triliun rupiah pada September 2018 dan pendapatan berbasis komisi sebanyak 18,75 triliun rupiah," katanya.


Namun, perseroan harus mengorbankan margin bunga bersih (NIM) yang turun dari 5,86 persen menjadi 5,76 persen.

Di sisi lain, pendapatan terdongkrak karena terbantu penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan) yang turun 74 basis poin menjadi 3,01 persen.


"Penurunan rasio NPL didorong oleh kebijakan perseroan dalam melakukan restrukturisasi secara berkelanjutan di samping pemantauan potensi bisnis debitur secara ketat sehingga dapat. membantu debitur memenuhi kewajibannya," ujarnya.


Dengan menurunnya NPL, maka Bank Mandiri juga mencatatkan penurunan biaya pencadangan karena kredit bermasalah sebesar 10,3 persen.


Kenaikan pendapatan Bank Mandiri berasal dari penyaluran kredit yang tumbuh 13,8 persen menjadi 781 triliun rupiah, dengan rincian 77,5 persen adalah kredit produktif dan 22,5 persen adalah kredit konsumtif.


Meskipun kredit cukup agresif, Mandiri mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mengendur. DPK Mandiri hingga kuartal III 2018 tumbuh 9,2 persen menjadi 831,2 triliun rupiah.

Porsi dana murah (tabungan dan giro) mencapai 64,46 persen dari total DPK, sisanya dana mahal atau deposito.


Dengan kredit dan DPK tersebut, total aset Bank Mandiri per September 2018 terkumpul 1,173 triliun rupiah atau naik 8,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Mandiri turun dari 5,86 persen menjadi 5,76 persen. Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top