BMKG: Waspada Potensi Karhutla Pada Empat Kabupaten di NTT
Ilustrasi - Lahan pertanian warga di Noelbaki Kabupaten Kupang NTT. BPBD Kabupaten Kupang mengimbau warga agar bijak menggunakan air di tengah ancaman kekeringan saat musim kemarau, dan juga meminta masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian baru dengan cara membakar.
Foto: ANTARA/Fransiska Mariana NukaKUPANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat pada empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang merupakan dampak dari angin kencang hingga beberapa hari ke depan.
"Karena angin kencang sekitar empat hingga lima hari lagi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek ketika dihubungi dari Kupang, Senin.
Dia menjelaskan, empat kabupaten yang berpotensi terjadi angin kencang itu yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.
Potensi angin kencang itu bersifat kering pada musim kemarau saat ini, karena itu masyarakat harus mewaspadai dampak bencana yang ditimbulkan seperti kebakaran hutan dan lahan.
Bagi petani yang membuka lahan baru, Sti menyarankan agar tidak melakukan dengan cara membakar.
Ia juga mengatakan kondisi ini akan terus berlangsung selama angin monsoon timur aktif hingga bulan September atau Oktober.
"Karena angin kencang yang bersifat kering dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," kataSti.
Menyikapi kejadian kebakaran hutan dan lahan yang berpotensi terjadi saat musim kemarau dan dampak angin kencang itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang telah berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kebencanaan lain, seperti aparat penegak hukum untuk memberlakukan penegakan hukum pembakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas membuka lahan pertanian dengan cara membakar maupun saat melakukan perburuan hewan.
Ia juga berpesan agar warga dapat menghindari tindakan membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput kering yang mudah tersambar api.
"Hindari aktivitas membakar saat terjadi angin kencang," katanya mengingatkan.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD