Mayoritas Tangerang Raya Potensial Bencana
Para pelajar berjalan di dekat lokasi tanah longsor Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (6/11). Longsor sepanjang 40 meter dengan kedalaman 7 meter tersebut terjadi akibat tingginya intensitas hujan.
Foto: ANTARA/Sulthony HasanuddinTANGERANG – Masyarakat diingatkan untuk waspada karena mayoritas wilayah Tangerang Raya berpotensi terjadi bencana akibat hujan deras. Peringatan ini datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Tangerang Raya mulai dari bagian barat, tengah, hingga timur agar waspada karena potensi terjadi bencana alam akibat hujan deras,” tandas Ketua Tim Geofisika BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Sutiyono,Rabu.
Berdasarkan laporan hasil analisis BMKG, disebutkan wilayah yang harus waspada terhadap dampak hujan deras antara lain Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang dengan potensi curah hujan bervolume 66,68 milimeter per hari.
Sutiyono menambahkan, BMKG telah melakukan monitoring hingga pengecekan lokasi bencana tanah longsor di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan yang terjadi Selasa (5/11) lalu.
Dari hasil pemantauannya, disimpulkan berpotensi kembali terjadi pergerakan tanah akibat cuaca hujan.
“Saya sudah sampaikan ke pengembang untuk hati-hati bisa kembali terjadi pergerakan. Masyarakat juga agar tidak mendekati tanah yang retak karena khawatir ambrol,” katanya.
Dilihat dari kondisi pergeseran tanah, dia menduga bahwa longsor tersebut terjadi akibat adanya pembangunan tandon atau penampungan air di samping bahu jalan yang dilakukan pengembang perumahan Villa Insani.
“Kalau dilihat dari posisi, ada dua kolam. Sedangkan penampungan air pembuangannya kecil. Apalagi di sampingnya ada tebing. Ini menjadi beban yang mengakibatkan longsor,” jelasnya.
Terjunkan Tim
Untuk meneliti lebih lanjut pergerakan tanah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyiapkan tim teknis untuk diterjunkan ke lokasi guna meneliti penyebab bencana tanah longsor.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang, Hendri Gunawan, menyampaikan bahwa langkah awal untuk meneliti dilakukan pengecekan langsung kondisi lokasi bencana.
“Kami akan mendatangkan tim ahli dari ITB untuk meneliti. Kami juga akan menangani darurat dulu biar tidak terjadi longsor lagi,” jelasnya.
Hendri mengungkapkan upaya penelitian perlu untuk mengetahui penyebab dan kondisi tanah. Sebab selama ini sering terjadi longsor saat musim hujan, bahkan saat ini masih terjadi pergerakan tanah.
Dia juga akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai karena ini juga kewenangan mereka terkait sungai. Hendri menyampaikan dari hasil peninjauan di lapangan ada kerusakan akibat bencana tanah longsor seperti infrastruktur jalan, rumah dan fasilitas masyarakat sekitar.
Pemerintah, lanjut dia, akan memperbaiki fasilitas umum yang rusak melalui usulan musyawarah rencana pembangunan. “Yang jelas kemungkinan ahli ITB akan cek lagi untuk menjaga supaya jangan sampai ada longsor susulan,” ucapnya.
Hendri menambahkan terkait pembangunan kawasan perumahan yang dilakukan pengembang di titik lokasi bencana longsor sudah dilakukan sebelum bencana.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, melaporkan bahwa kondisi Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, terputus akibat hujan deras karena tanah longsor.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Agun Guntara, menceritakan, pada har Selasa (5/11) pukul 16.50 WIB hujan deras. Ini mengakibatkan pergerakan tanah hingga longsor. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Indonesia Episentrum Penting Sejarah Evolusi Manusia
- Libur Hari Natal, ASDP Catat 44.800 orang Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Tingkatkan TKDN Laptop Nasional, Zyrex Gandeng UGM dan Xacti
- Tim SAR evakuasi enam pendaki tersesat di Gunung Ponteoa
- Menhut: Pendakian Semeru dibuka hanya sampai Ranu Kumbolo