Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

BKKBN Gandeng Mahasiswa Atasi "Stunting"

Foto : ANTARA/HO-BKKBN Sumbar

Direktur Kerja Sama Pendidikan Kependudukan BKKBN, Edi Setiawan.

A   A   A   Pengaturan Font

Kecerdasan Berkurang
Sementara itu, dampak stunting untuk jangka pendek, tambah dia, akan mengakibatkan terganggunya perkembangan otak anak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik serta gangguan metabolisme tubuh.

Kemudian, untuk dampak jangka panjang seperti menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Selain itu, tambah Edi, kekebalan tubuh juga turun sehingga rentan terpapar penyakit. Risiko memiliki penyakit juga meningkat seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, kanker, serta stroke.

"Pendekatan keluarga berisiko stunting yang menjadi peran BKKBN mulai dari calon pengantin (prakonsepsi), ibu hamil, ibu pascapersalinan, anak usia 0-23 bulan, serta anak usia 24 sampai 59 bulan," katanya.

Ia menjelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting. Strategi nasional percepatan penurunan stunting adalah bagaimana mampu menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

"Rencana aksi nasional pendekatan keluarga dengan penyediaan data keluarga berisiko stunting, melakukan pendampingan keluarga berisiko stunting. Pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS), surveilans keluarga berisiko stunting serta audit kasus stunting," kata dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top