Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

BJTM Pasang Target Pertumbuhan Kredit 10,65 Persen

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim, R Soeroso (tengah) bersama jajaran direksi t menyampaikan paparan kinerja perseroan, Jakarta, Kamis (19/7). Sepanjang semester I 2018 laba bersih Bank Jatim mengalami peningkatan sebesar 758,28 milliar rupiah atau tumbuh 5, 01 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim belum akan melakukan revisi target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun ini. Emiten perbankan pelat merah milik Pemprov Jawa Timur ini masih memasang target pertumbuhan kredit di angka 10,65 persen.

Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha, mengatakan target penyaluran kredit tahun ini masih di angka 10,65 persen. Mengacu pada tren di tahun lalu, Perseroan baru akan kencang melakukan ekspansi penyaluran kredit di semester kedua, trutama di sektor korporasi ada potensi pencairan yang cukup besar dengan nilai hampir 200 miliar rupiah.

Belum lagi penyaluran kredit di sektor konsumer, multiguna, dan lainnya masih cukup besar. "Kami optimis dengan tren yang saat ini dengan pertumbuhan kredit di angka 5,34 persen, namun pada September ada growth secara bertahap," ungkap dia di Jakarta, Kamis (19/7). Adapun pertumbuhan kredit sepanjang tahun lalu mencapai 7,01 persen secara yoy.

Proporsi penyaluran kredit hingga Juni 2018 untuk sektor korporasi masih sekitar 20 persen, ritel 10 persen, dan sisanya 70 persen di konsumer. Untuk rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada tahun ini, menurut Ferdian, meski NPL per Juni 2018 terjadi perbaikan dengan penurunan menjadi 4,79 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 4,8 persen.

Diharapkan pada akhir tahun bisa mencapai 4,3 persen untuk gross NPL. "Saat ini ekonomi makro juga kurang bagus jadi kami lebih selektif," ucap dia. Penyaluran kredit di sektor korporasi, pembangunan infrastruktur sebagai proyek unggulan pemerintah pusat juga berada di Jawa Timur seperti pembangunan jalan tol yang sampai ke Banyuwangi.

Saat ini progres yang sedang dijalani adalah Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo sehingga mendorong Perseroan ikut serta. Ditambah lagi pembangunan Jalan Tol Krian-Legundi-Dupa-Manyar merupakan ring road di luar kota Surabaya diharapkan bisa mengakomodir kendaraan-kendaraan besar seperti truk untuk industri bisa melewatinya.

"Itu nilainya cukup besar dengan proyek sebesar 12 dan kebutuhan kreditnya sekitar 7 triliun rupiah, maka kami bisa berpartisipasi sebesar 500 miliar rupiah. Itu potensi ke depan di jawa Timur," jelas dia. Secara komposisi untuk penyaluran kredit masih akan sama, namun secara nilai akan bertambah. Menurut Ferdian kemungkinan hingga akhir tahun ada kenaikan sedikit dalam penyaluran kredit di sektor korporasi dan ritel, seiring dengan pembiayaan di proyek pembangunan jalan tol.

"Untuk laba hingga akhir tahun ini dijaga 5-6 persen growth disesuaikan posisi saat ini karena persaingan suku bunga cukup tinggi di lapangan jadi kita harus jaga," imbuh dia. Hingga semester pertama 2018, aset Bank Jatim tumbuh 15,63 persen atau sebesar 59,54 triliun rupiah dan laba bersih tercatat 758,28 miliar rupiah atau tumbuh 5,01 persen.

Direktur Utama Bank Jatim, Soeroso, menambahkan pertumbuhan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 32,19 triliun rupiah atau tumbuh 5,34 persen (yoy). "Kredit di semtor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan sebesar 22,32 triliun rupiah atau tumbuh 8,26 persen," tambah Soeroso.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 17,35 persen sebesar 49,52 triliun rupiah. Pertumbuhan DPK didominasi oleh pertumbuhan giro di angka 19,67 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 25,85 persen. Sedangkan, CASA rasio Bank Jatim sebesar 70,47 persen (selama lebih dari 15 tahun berada di atas 65 persen) yang menunjukkan efektifitas Perseroan dalam mengelola dana murah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top