Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PORTOFOLIO

BJTM Dorong Kredit Agromaritim

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

PAPARAN KINERJA - Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso ( dua kiri) bersama Direktur Keuangan Ferdian Timur S (Dua Kanan) usai paparan kinerja keuangan triwulan-I 2018 di Jakarta, Kamis (26/4). Bank Jatim mencatat pertumbuhan laba sebesar 10,84 persen menjadi 376,85 miliar rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim meluncurkan kredit program hulu hilir agromaritim sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan perikanan dengan suku bunga single digit 6 persen.

"Program pembiayaan itu fokus pada petani, pekebun, dan nelayan agar produksinya memiliki nilai tambah juga terciptanya entrepreneur baru di Jawa Timur," kata Direktur Utama Bank Jatim, Soeroso, di Jakarta, Kamis (26/4). Hingga kuartal pertama 2018, total penyaluran pembiayaan Bank Jatim untuk program agromaritim sektor pertanian sebesar 170 juta rupiah menyentuh 78 petani di Kabupaten Jombang.

Penyaluran selanjutnya menyasar para petani Kabupaten Jember yang tergabung dalam Gapoktan Mitra Tani Sejati. Dalam hal ini Bank Jatim dengan Pemprov Jawa Timur menyalurkan kredit 9,35 miliar rupiah. Selain itu, untuk program hulu hilir sektor kelautan dan perikanan menyalurkan kredit kepada 22 debitur dari 14 kelompok pembudidaya ikan patin di Kabupaten Tulungagung dengan total kredit 7,08 miliar rupiah.

Pada tahun ini Perseroan menargetkan laba sebesar 1,7 triliun rupiah, seiring dengan itu pendapatan Perseroan pun dibandro sama dengan laba. Pendorong raihan laba berasal dari mikro dan UMKM. Adapun total aset Perseroan tahun ini diharapkan sebesar 52 triliun rupiah.

Terkait aksi korporasi mencari alternatif pendanaan di pasar modal, Perseroan sebelumnya berencana menerbitkan obligasi namun di tengah kondisi pasar saat ini yang berfluktuasi rencana tersebut diurungkan. "Untuk kondisi sekarang menjual obligasi kemungkinan akan sulit," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top