Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Teknologi

Bisnis Penerbangan Huawei Tak Terpengaruh

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Langkah Amerika Serikat (AS) melawan raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, tidak berpengaruh pada bisnis penerbangan perusahaan itu meskipun beberapa negara mengambil langkah untuk memblokir layanan selulernya, ucap seorang eksekutif Huawei pada Senin (3/6).

Huawei saat ini terperangkap dalam perang dagang yang semakin intensif antara AS dan Tiongkok, setelah Presiden Donald Trump memasukkan Huawei ke daftar hitam karena masalah keamanan nasional.

Namun Eman Liu, presiden unit bisnis transportasi global Huawei, mengatakan bisnis penerbangan perusahaan itu belum tersentuh dampaknya sejauh ini. "Sampai sekarang, tidak ada efek," kata Liu di sela-sela konferensi tahunan International Air Transport Association (IATA) di Seoul, Korea Selatan.

Huawei diketahui telah menyediakan solusi teknologi informasi dan komunikasi ke lebih dari 50 bandara dan 15 maskapai di seluruh dunia, termasuk Bandara Dubai dan Grup Bandara Changi di Singapura. Pelayanannya meliputi pengawasan video dan sistem cloud bandara serta layanan WiFi dan server penyimpanan.

Berdasarkan penuturan Liu, pelanggan Huawei pada acara tersebut telah berjanji untuk tetap bekerja sama dengan perusahaan raksasa teknologi asal Tiongkok itu meskipun ada tuduhan dari Washington DC.

"Untuk seluruh dunia, kami terus melakukan bisnis dengan mereka selama lebih dari 10 tahun," kata Liu. "Karena kepercayaan ini bukan kepercayaan satu hari. Ini kepercayaan jangka panjang selama 15 tahun terakhir, bahkan 30 tahun," imbuh dia

Huawei naik menjadi pemimpin dunia dalam peralatan jaringan telekomunikasi dan salah satu produsen telepon pintar terbaik bersama Samsung dan Apple.

Kementerian Perdagangan AS bulan lalu menempatkan perusahaan Huawei pada daftar hitam dengan alasan keamanan nasional, sebuah langkah yang membatasi aksesnya ke komponen buatan AS yang diperlukan untuk peralatannya. Penangguhan hukuman selama 90 hari kemudian dikeluarkan AS.

Sejumlah negara juga telah memblokir Huawei dipergunakan di jaringan seluler mereka dan beberapa perusahaan yang bekerja sama bahkan telah mundur dari Huawei setelah larangan AS.

"Kami tidak dapat mengubah situasi sekarang karena kami adalah pengusaha. Tapi kami berharap AS bisa mengubah kebijakan mereka," komentar Liu.

Jika AS bertahan dengan langkahnya, kata Liu, itu akan memaksa mereka untuk menggunakan opsi lain, mengacu pada investasi besar dalam teknologi baru termasuk mengembangkan chip sendiri.

Washington DC telah lama menyuarakan kecurigaan bahwa Huawei dikendalikan oleh pemerintah Tiongkok dan merupakan ancaman keamanan global. Tuduhan tersebut dibantah oleh Huawei dan oleh Beijing. Menteri Pertahanan Tiongkok mengatakan pada Minggu (2/6) bahwa Huawei bukan perusahaan militer meskipun pendirinya, Ren Zhengfei, sebelumnya pernah berkarir Tentara Pembebasan Rakyat. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top