Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bioskop Kembali Dibuka

Foto : ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc

Pengunjung duduk di kursi penonton bioskop CGV, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Sejumlah bioskop di Jakarta mulai beroperasi kembali di masa PPKM level 3 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

A   A   A   Pengaturan Font

Warga Jakarta bisa bernafas lega. Kini bertambah lagi tempat hiburan yang terbuka untuk umum. Ya, mulai Kamis (16/9), pengelola tempat hiburan bioskop sudah membuka kembali usahanya.

Kembali dibukanya bioskop di Jakarta tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah dalam mengerem jumlah kasus Covid-19 baru. Dari yang tadinya berada di angka 60.000-an per hari, kini sudah jauh menurun, berada sekitar 5.000 kasus baru per hari.

Ini merupakan langkah dan strategi luar biasa dari pemerintah. Tanpa melakukan lockdown yang membutuhkan biaya sangat besar seperti yang dilakukan negara-negara lain, Malaysia misalnya, kita berhasil menurunkan kasus Covid-19 lebih cepat. Hal inilah yang membuat politisi Malaysia, Lim Kit Siang mempertanyakan kepada pemerintahnya mengapa Indonesia yang lebih luas dan berpenduduk lebih banyak tetapi bisa mengatasi Covid-19 lebih cepat.

Tidak seperti di situasi normal, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat ini, bioskop beroperasi dengan kapasitas 50 persen.

Meskipun demikian, hal itu patut disyukuri karena dengan diizinkan buka kembali saja, itu sudah suatu langkah maju yang luar biasa. Setidaknya hal itu sudah lebih maju dibanding dua tempat wisata outdoor legendaris, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Impian Jaya Ancol yang sampai saat ini baru dalam tarap uji coba operasi.

Tanpa uji coba bukannya tanpa persiapan. Untuk berani membuka kembali pertunjukan bioskop, pengelola butuh persiapan prima karena syarat pengunjung untuk bisa menonton film bertambah lagi satu, yaitu harus menggunakan aplikasi peduli lindungi. Pengelola harus mempersiapkan pegawainya untuk melakukan skrining dengan aplikasi Peduli Lindungi.Kemudian, persiapan gedung dan sarananya, serta yang tidak kalah penting harus dicek stok film apa saja yang siap tayang.

Meski buka terbatas dengan kapasitas 50 persen dari jumlah kursi yang ada, protokol kesehatan pun berlaku ketat. Tidak seperti lazimnya, untuk menghindari pengunjung membuka masker saat menonton film, pengelola tidak menjual makan dan minuman. Sama dengan peraturan masuk mall atau pusat perbelanjaan, anak usia di bawah 12 tahun dilarang masuk bioskop.

Kita semua harus terus mengawasi diizinkannya bisokop buka kembali. Tanpa pengawasan yang ketat, kembali melonjaknya kasus Cpvid-19 bukan hal yang mustahil. Apalagi kini muncul beberapa varian baru virus korona, seperti varian Mu yang dikabarkan kebal terhadap vaksin.

Mari kita jaga semua kepercayaan yang sudah diberikan pemerintah ini. Jangan sampai capek-capek kita mencapai hasil yang menggembirakan dalam menangani pandemi seperti saat ini, berakhir dengan penyesalan hanya karena kita lalai dan lengah dalam menjaga protokol kesehatan.

Semoga saja dengan syarat masuk bioskop melalui aplikasi Peduli Lindungi dan hanya mengizinkan bagi mereka yang sudah divaksin saja bisa masuk, semakin banyak lagi warga yang ikut vaksinasi. Hanya dengan memvaksin sebanyak-banyaklah akan tercipta herd immunity atau kekebalan kelompok sehingga pandemi bisa berakhir dan ekonomi kembali menguat.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : M. Selamet Susanto

Komentar

Komentar
()

Top