
Bikin Heboh Amerika, Tiru Tradisi Jawa Keluarga Will Smith Lakukan Ratus Vagina
Keluarga Will Smith sedang praktik ratus vagina.
Foto: Tangkapan layar Instagram Red Table TalkAMERIKA - Ratus vagina adalah salah satu tradisi perempuan Jawa. Seperti terlihat dalam pameran 'Pengilon: Kisah Perempuan dalam Silang Budaya' di Museum Sonobudoyo Yogyakarta pada Desember 2017 lalu, salah satu yang dipamerkan adalah Padupan yakni alat yang digunakan para puteri keraton Jawa saat melakukan ratus vagina.
Nah, baru-baru ini, putri aktor asal AS Will Smith, Willow Smith, menggegerkan publik Amerika karena dia beserta ibunya, Jada Pinkett Smith, dan neneknya, Adrienne Bandield-Norris, menunjukkan proses ratus vagina di acara talk show mereka, Red Table Talk.
Seperti bisa dilihat di Instagram dan Facebook Watch Red Table Talk, ketiganya saat itu sedang membahas mengenai kesehatan vagina dan rahim. Yang disusul dengan praktik perawatan ratus vagina.
- Baca Juga: Perbaikan jalur pantura jelang mudik
- Baca Juga: Pengemudi Online Lega, Lebaran Tahun Ini Bakal Dapat THR
Saat mempraktikkan perawatan tersebut, tiga generasi itu menggunakan jubah ungu dan duduk di atas baskom khusus yang berisi air panas serta ramuan herbal. Setelah itu, Jada pun bertanya kepada sang anak, bagaimana rasa dan sensasi yang didapat saat melakukan penguapan vagina.
"Sangat merasa hangat," jawab Willow Smith.
"Ya, ini merupakan pembersihan fisik, spiritual, dan emosional," balas sang nenek.
Lebih lanjut, Jada kemudian mengatakan asal-usul praktik dari penguapan vagina tersebut. Ia menyebut bahwa penguapan vagina merupakan sebuah praktik kuno yang berasal dari Asia dan Afrika dan awalnya digunakan untuk membersihkan diri setelah selesai menstruasi.
"Saya pernah membaca di suatu tempat bahwa penguapan vagina seperti afrodisiak atau hal yang bisa meningkatkan gairah seksual. Mereka mengatakan ada banyak manfaat kesehatan, tapi bagiku, aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan vagina seperti menunjukkan penghargaan dan perhatian," ungkap Jada.
Setelah itu, mereka pun mendiskusikan perlunya para perempuan untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk terkoneksi dengan tubuh mereka. Salah satunya adalah dengan melakukan penguapan vagina tersebut.
Sontak, terapi ratus vagina tersebut menjadi heboh dan menuai kontroversi. Beberapa dokter kandungan mengungkapkan bahwa melakukan terapi penguapan alat kelamin itu berbahaya.
Meski terapi ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala, namun menurut seorang obgyn asal AS, Sherry Ann Ross, M.D, terapi ini sangat tidak direkomendasikan untuk dilakukan.
"Perempuan di peradaban Maya dan tabib tradisional telah melakukan penguapan vagina selama berabad-abad. Ini pada dasarnya bertujuan untuk membersihkan folikel rambut, membuka kelenjar keringat seperti yang kamu lakukan di wajah," kata dr. Sherry, seperti dikutip dari Yahoo Life.
Di sisi lain, di Jawa tradisi ratusa vagina sudah dilakukan selama ratusan tahun dan terus dilestarikan sampai hari ini dengan berbagai varian ramuan rempah-rempahnya.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan
Berita Terkini
-
Generasi Muda Rentang Maag, Kalbe dan IDI Edukasi Menu Takjil Ramah Lambung di Enam Kampus Negeri
-
NASA Meluncurkan SPHEREx, Siap Ungkap Jejak Kehidupan Alien?
-
Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Vietnam
-
PSSI Tunjuk Jordi Cruyff Sebagai Penasihat Teknis
-
Jaga Kontribusi Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja, IHT Butuh Perlindungan dan Keberpihakan Regulasi