Bikin Geram! 21 Orang Tewas, CCTV Ungkap Polisi Sempat Berhenti Demi Pakai Hand Sanitizer sebelum Tangkap Pelaku Penembakan Mengerikan di Sekolah
Cuplikan rekaman kamera pengawas memperlihatkan seorang petugas kepolisian berhenti untuk membersihkan tangan ketika menangani kasus penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas pada 24 Mei.
Foto: USA Today.Rekaman keamanan yang diperoleh dan dirilis oleh media Amerika USA Today, memperlihatkan polisi sempat berhenti untuk menggunakan dispenser pembersih tangan atau hand sanitizer di lorong sesaat sebelum petugas menerobos ruang kelas dan membunuh pelaku penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas pada 24 Mei lalu.
Dalam video tersebut, satuan keamanan terlihat berkeliaran di lorong sekolah selama lebih dari 77 menit dan melarikan diri dari pria bersenjata yang menewaskan 21 orang itu. lebih dari dua lusin petugas, beberapa di antaranya dengan perlengkapan taktis, juga terlihat menunggu lebih dari satu jam di luar kelas sementara pria bersenjata itu melancarkan aksi penembakan di dalamnya.Beberapa petugas juga terlihat kabur dari pintu kelas setelah mendengar suara tembakan.
Dalam kurun waktu itu, anak-anak dan guru di dalam gedung menelepon 911 dan meminta bantuan. Akibatnya, 19 siswa kelas empat dan dua guru tewas.
Video tersebut telah menjadi subyek perdebatan yang intens bagi warga Amerika Serikat (AS) karena petugas polisi Uvalde disinyalir telah mengubah cerita mereka tentang peristiwa penembakan itu lebih dari selusin kali.
Video tersebut menceritakan secara real time bagaimana petugas bersenjata lengkap gagal untuk meluncurkan respons yang kohesif dan agresif untuk menghentikan penembak dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Direktur Keamanan Publik Departemen Texas Steve McCraw mengatakan orang yang dia identifikasi sebagai komandan insiden, Kepala Polisi distrik sekolah Pete Arredondo, sebagai dalang dibalik lalainya respon pihak keamanan.
McCraw menyebut Arredondo telah merespons serangan itu lebih lambat dan metodis, dan tidak memperlakukannya sebagai situasi penembakan aktif, yang mengharuskan polisi melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan seorang pria bersenjata, termasuk mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.
"Itu adalah kesalahan," kata McCraw kepada USA Today.
"Petugas seharusnya menghadapi pria bersenjata itu segera setelah mereka tiba, membawa senjata yang cukup untuk menembus ruang kelas dan menghentikan penembakan," jelas McCraw.
McCraw pun menyalahkan Arredondo karena menahan petugas agar tidak masuk lebih awal. Video tersebut menunjukkan beberapa lembaga yang merespons di tempat kejadian, termasuk petugas dari Departemen Kepolisian Uvalde, Departemen Sheriff County Uvalde, Departemen Keamanan Publik Texas, Texas Rangers, Patroli Perbatasan AS, dan US Marshals Service.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Suliana
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 4 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Balai Bahasa Sumatera Barat Susun Kamus Kuliner Minangkabau
- BI Siapkan Rp.133,7 Triliun Dukung Transaksi Masyarakat Selama Nataru
- Gedung Baru Katedral Jakarta Bisa Tampung 5.000 Jemaat
- Bank Indonesia Buka Layanan Penukaran Uang di Katedral
- Kenali Penyebab Nyeri Haid, IDI Deiyai Beri Informasi Pengobatannya