Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Biden Puji Pertemuan dengan Xi, Hubungan Militer Akan Dimulai Kembali

Foto : AFP

Biden dan Xi berjalan setelah pertemuan puncak kedua pemimpin tersebut di sela-sela Pertemuan Para Pemimpin APEC di Woodside, California, AS, 15 November 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden memuji "kemajuan nyata" dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada pertemuan puncak di California, Rabu (15/11) ketika mereka sepakat untuk memulihkan komunikasi antar-militer dalam upaya meredakan ketegangan yang meningkat.

Kedua pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu berjabat tangan dan tersenyum ketika bertemu di kawasan bersejarah dekat San Francisco untuk perundingan pertama mereka dalam setahun. Mereka mengakhiri pertemuan empat jam tersebut dengan berjalan-jalan di taman.

Namun Xi dan Biden masih berselisih paham mengenai masalah utama Taiwan, di mana Presiden Tiongkok meminta Presiden AS untuk berhenti mempersenjatai pulau itu dan mengatakan bahwa reunifikasi "tidak dapat dihentikan".

Kedua belah pihak mengumumkan sejumlah perjanjian setelah pembicaraan di Filoli Estate - tempat syuting sinetron "Dynasty" pada tahun 1980-an - dengan dimulainya kembali hotline militer tingkat tinggi.

Tiongkok memutuskan komunikasi militer-ke-militer setelah Ketua DPR saat itu, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan pada 2022. Beijing mengklaim kedaulatan atas negara demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri dan tidak menutup kemungkinan akan merebutnya dengan kekerasan.

Tiongkok juga sepakat akan menangani produksi bahan-bahan untuk obat fentanil, yang bertanggung jawab atas penyalahgunaan opioid di AS, kata para pejabat di kedua belah pihak setelah pembicaraan.

Mereka juga sepakat akan mengadakan pembicaraan mengenai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), kata media pemerintah Tiongkok.

Beralih ke Konflik

Kedua pemimpin belum pernah bertemu langsung sejak pembicaraan di Bali pada November 2022. Hubungan keduanya memburuk setelah Amerika Serikat menembak jatuh balon mata-mata Tiongkok pada Februari tahun ini.

Sejak itu, Beijing dan Washington terlibat dalam diplomasi yang intens untuk mempertemukan kedua pemimpin tersebut.

Biden mengatakan perundingan berjalan "baik" dan mengacungkan dua jempol sementara dia dan Xi melambaikan kepada wartawan saat berjalan berdampingan di kawasan pedesaan yang indah.

Biden dijadwalkan memberikan konferensi pers pada Rabu malam.

"Kita harus memastikan bahwa persaingan tidak berubah menjadi konflik," kata pemimpin AS itu kepada Xi di meja kayu panjang ketika delegasi mereka duduk untuk melakukan pembicaraan.

Xi menanggapinya dengan mengatakan bahwa "Planet Bumi cukup besar bagi kedua negara untuk berhasil."

"Bagi dua negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, saling berpaling dari satu sama lain bukanlah suatu pilihan," katanya.

Setelah sesi awal perundingan dan makan siang dengan menu ricotta ravioli dan ayam tarragon dengan pilaf nasi emas, Biden mengunggah kabar singkat di X (Twitter).

"Saya menghargai percakapan saya hari ini dengan Presiden Xi karena menurut saya yang terpenting adalah kita memahami satu sama lain dengan jelas, dari pemimpin ke pemimpin," kata Biden.

"Ada tantangan global penting yang memerlukan kepemimpinan bersama. Dan hari ini, kita telah mencapai kemajuan nyata."

Namun di Taiwan, retorika tersebut sepertinya belum berlanjut.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Xi telah meminta Biden untuk "berhenti mempersenjatai Taiwan dan mendukung reunifikasi damai Tiongkok. Tiongkok akan mewujudkan reunifikasi, dan hal ini tidak dapat dihentikan."

Biden, sementara itu, mendesak Xi untuk "menghormati" pemilu mendatang di Taiwan, di tengah kekhawatiran bahwa pemilu tahun depan dapat menjadi titik konflik baru, kata seorang pejabat AS.

Rusia, yang merupakan mitra Tiongkok, menyambut baik pertemuan tersebut. Kremlin menyebut pembicaraan tersebut "penting bagi semua orang."

Sementara itu, Xi diperkirakan akan mendorong diakhirinya pembatasan perdagangan, seiring dengan kesulitan ekonomi Tiongkok untuk menopang pertumbuhan setelah kebijakan keras nol-Covid-nya.

Pemimpin Tiongkok itu akan mengadakan makan malam dengan para eksekutif AS setelah pertemuan puncak.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top