Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jelang Pilpres AS

Biden Menang di Pemilihan Carolina Selatan

Foto : AFP/ROBERTO SCHMIDT 

Petahana Presiden AS, Joe Biden

A   A   A   Pengaturan Font

CHARLESTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, meraih kemenangan besar dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Carolina Selatan pada Sabtu (3/2). Atas kemenangannya itu, Biden pun bersumpah bahwa ia akan membuat saingannya dari Partai Republik, Donald Trump, kalah untuk kedua kalinya dalam pilpres mendatang.

Atas kemenangan ini, Partai Demokrat saat ini akan mengkaji hasil pemilu untuk melihat seberapa baik peluang petahana berusia 81 tahun itu, yang berjuang melawan tingkat dukungan yang rendah, dalam memobilisasi pemilih kulit hitam yang membantu mendorongnya ke Gedung Putih empat tahun lalu.

Mengawali perjalanannya menuju pencalonan partainya, Biden memperoleh 96,4 persen suara dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pertama pada pemilu tahun 2024, menurut hasil penghitungan separuh surat suara.

"Dia (bIden) mengalahkan saingannya dalam pemungutan suara yaitu penulis Marianne Williamson, yang meraih 2 persen suara, dan anggota Kongres Minnesota, Dean Phillips, yang meraih 1,6 persen," kata organisasi berita AS.

Saat hasil pemilu keluar, Biden sedang menghadiri acara kampanye di California, dan ia pun berkomentar mengenai langkah selanjutnya dalam perjuangannya untuk terpilih kembali.

"Sekarang pada tahun 2024, masyarakat Carolina Selatan telah berbicara lagi dan saya yakin Anda telah mengarahkan kita pada jalur untuk memenangkan kursi kepresidenan dan membuat Donald Trump menjadi pecundang lagi," kata Biden.

Biden pun mendesak agar masyarakat AS tutur berpartisipasi dalam pilpres November, dengan mengatakan bahwa pertaruhan bagi AS akan sangat besar jika Trump berhasil kembali secara sensasional ke Ruang Oval.

"Pertaruhan dalam pemilu ini sangat besar. Ada suara-suara ekstrem dan berbahaya yang sedang bekerja di negara ini yang dipimpin oleh Donald Trump," ucap Biden.

Kurang Antusiasme

Meskipun Carolina Selatan kemungkinan besar akan tetap berada di tangan Partai Republik pada November seperti yang terjadi sejak tahun 1980, Biden juga menganggap negara bagian di selatan itu penting sebagai ajang pembuktian dukungannya di kalangan pemilih kulit hitam.

Namun sejumlah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan dukungan terhadap mereka merosot, terutama di kalangan pemuda kulit hitam, di tengah rasa frustasi karena ia tidak memenuhi prioritas mereka meskipun mereka mendukungnya empat tahun lalu.

Ada juga kekhawatiran mengenai jumlah pemilih kali ini, dengan hanya sedikit pemilih di tempat pemungutan suara yang dikunjungi olehAFPdi kota bersejarah Charleston karena banyak orang tampaknya memandang kemenangannya sebagai sebuah kepastian.

Beberapa pemilih mengatakan rekam jejak Biden sebagian besar memuaskan, dan mengakui kurangnya antusiasme terhadap pencalonan Biden untuk masa jabatan keduanya tetapi mereka juga tidak ingin Trump menang.

Biden pun mendorong Carolina Selatan, yang populasinya 23 persen berkulit hitam, menjadi yang terdepan dalam kalender pemilihan pendahuluan Partai Demokrat tahun ini, di atas New Hampshire, yang populasinya hampir seluruhnya berkulit putih.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top