Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Biden Dorong Rencana Pemulihan Ekonomi untuk Atasi Lambatnya Pertumbuhan Kerja

Foto : VoA/Reuters/Kevin Lamarque

Presiden Amerika Joe Biden

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan bertemu dengan para anggota Senat pekan ini untuk mencari kesamaan dalam rencana pemulihan ekonominya, yang mencakup pengeluaran untuk infrastruktur, perawatan anak, dan pendidikan. Pembicaraan diperlukan sementara AS melaporkan pemulihan jumlah perekrutan yang lebih rendah dari yang semula diperkirakan.

Karena angka perekrutan tenaga kerja terbaru di AS yang menunjukkan bahwa perekonomian masih harus menempuh jalan panjang untuk pulih dari pandemi virus korona, Presiden Biden akan berkonsultasi dengan para anggota Senat pekan ini untuk mendorong pengeluaran lebih dari 4 triliun dollar AS pada dua bidang yaitu infrastruktur dan keluarga.

Kementerian Tenaga Kerja Amerika mengatakan tingkat pengangguran naik menjadi 6,1 persen pada bulan April, naik sedikit dari 6,0 persen pada bulan sebelumnya.

Para pengusaha Amerika menambah 266.000 pekerjaan pada April, menurut para pejabat Kementerian Tenaga Kerja, jauh lebih sedikit dari 1 juta yang diperkirakan oleh para analis. Biden membela upaya pemerintahannya dan paket besar pemulihan ekonomi yang disahkan pada Maret lalu tanpa dukungan dari Partai Republik.

"Paket ini dirancang untuk membantu kita selama satu tahun. Bukan 60 hari, tapi setahun. Kami tidak pernah berpikir bahwa setelah 50 atau 60 hari pertama semuanya akan baik-baik saja," kata Biden.

Mengenai mengapa pemulihan pekerjaan di AS berjalan lambat, ada banyak ketidaksepakatan. Sebagian pakar menunjukkan berbagai kendala bagi orang untuk bisa kembali bekerja, seperti akses yang terbatas ke penitipan anak dan sekolah yang belum sepenuhnya dibuka. Semua itu telah berimbas khususnya pada perempuan pekerja.

Sebagian anggota Senat dari Partai Republik berpendapat bahwa pembayaran pengangguran yang diperluas terlalu berlebihan sehingga tidak mendorong orang untuk kembali bekerja.

Pat Toomey adalah Senator dari Partai Republik asal Pennsylvania. "Membayar tunjangan pengangguran yang lebih besar dari yang gaji yang diperoleh jika orang bekerja, itu tidak menciptakan lingkungan yang kondusif bagi orang untuk kembali bekerja," ujar dia.

Tetapi berbagai kelompok progresif mengatakan masalahnya adalah upah yang terlalu rendah untuk banyak jenis pekerjaan, seperti disampaikan oleh Yvette Simpson, kepala eksekutif Democracy for America. Dia berbicara dalam acara jaringan televisi ABC "This Week."

"Upah pada saat ini sangat rendah. Kita perlu berbicara tentang fakta bahwa orang akan kembali bekerja jika mereka mendapat upah kelas pekerja, jika mereka mendapat upah yang layak untuk bertahan hidup," ungkap Yvette.

Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen mengatakan pekan lalu bahwa dia yakin AS akan mencapai jumlah pekerjaan penuh tahun depan dan angka-angka yang ada menunjukkan "kita belum selesai".

Biden mengatakan pertumbuhan angka pekerjaan yang lemah membuat keadaan lebih mendesak bagi pengesahan rencana pengeluarannya untuk infrastruktur, serta untuk keluarga, seperti memperbesar pengurangan pajak untuk keluarga yang mempunyai anak. Kedua rencana itu mendorong perlunya kenaikan pajak pada perusahaan dan warga kaya di Amerika, yang ditentang oleh banyak pihak dari Partai Republik. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top