Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum G20

Biden dan Xi akan Bertemu di Bali

Foto : AFP/Frederic J BROWN

Pertemuan di Bali l Wapres AS, Joe Biden, saat bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Los Angeles, pada Februari 2012 lalu. Biden dan Xi dijadwalkan akan melakukan pertemuan tatap muka pada Senin (14/11) di sela-sela KTT G20 di Bali.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada Senin (14/11) mendatang di sela-sela KTT G20 di Bali, dalam pertemuan tatap muka pertama setelah Biden menjadi presiden. Hal itu disampaikan Gedung Putih pada Kamis (10/11) waktu setempat.

"Para pemimpin akan mendiskusikan upaya untuk menjaga dan memperdalam jalur komunikasi, juga untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab dan bekerja sama di mana kepentingan kita selaras, terutama pada tantangan transnasional," ungkap juru bicara Gedung Putih, Karine Jean Pierre, dalam sebuah pernyataan.

Kedua pemimpin sebelumnya pernah bertemu sebelum Biden menjadi presiden. Mereka telah beberapa kali berkomunikasi melalui sambungan telepon dalam 22 bulan terakhir, namun pandemi Covid-19 dan keengganan Xi untuk bepergian ke luar negeri, membuat mereka tak pernah bertemu secara langsung.

Pertemuan di sela-sela KTT di Bali itu dilakukan setelah Xi mencetak sejarah pada bulan lalu dengan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok untuk masa jabatan ketiga, yang otomatis membuatnya juga menjadi presiden Tiongkok untuk periode ketiga.

Sementara itu, Biden dapat menghadapi perjalanan yang lebih sulit selama dua tahun ke depan setelah pemilu paruh waktu Selasa (8/11) lalu kemungkinan membuat Partai Republik merebut kendali salah satu atau justru kedua majelis Kongres AS.

Kedua negara memiliki hubungan investasi dan perdagangan dalam jumlah besar. Namun pada saat yang sama keduanya saling menantang pengaruh militer dan diplomatik satu sama lain, terutama di kawasan Asia-Pasifik.

Bahas Taiwan dan Korut

Mereka juga tengah menghadapi kemungkinan konflik terkait Taiwan, sekutu dekat AS yang diyakini Xi berada di bawah kendali Beijing. Ketegangan dalam hubungan AS-Tiongkok telah berkobar sejak perjalanan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Agustus.

Pada Rabu (9/11), Biden mengaku sudah dengan jelas menyatakan kepada Xi bahwa dirinya mengharapkan persaingan, bukan konflik, tetapi dia juga menegaskan tidak bersedia membuat konsesi mendasar apapun.

Biden juga mengatakan bahwa mereka akan mendiskusikan Taiwan, namun menambahkan bahwa sikap AS terkait pulau itu tidak berubah sama sekali sejak semula.

Topik lainnya yang akan mereka bahas yaitu peningkatan uji misil yang dilakukan Korea Utara (Korut), yang dinilai AS dan sekutunya sebagai ancaman yang semakin besar terhadap Asia timur. Seorang pejabat senior di pemerintahan AS menambahkan bahwa topik yang akan dibahas termasuk Russia ke Ukraina dan status hubungan AS-Tiongkok itu sendiri.

Terkait isu Korut, Washington DC ingin Beijing menekan pemimpin Korut, Kim Jong-un, untuk menghentikan kegiatan tersebut dan menjalin perundingan denuklirisasi.

"Ini adalah sebuah bidang di mana Tiongkok dan AS punya sejarah bekerja sama," kata salah seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan.

Biden juga pada Rabu mengatakan bahwa ia ingin menjabarkan satu per satu batasan kita, untuk memahami apa yang diyakini (Xi) menjadi kepentingan nasional utama Tiongkok, apa yang menjadi kepentingan utama AS, dan untuk menentukan apakah itu semua saling bertentangan satu sama lain.

"Dan jika memang bertentangan, bagaimana cara untuk mengatasi dan menuntaskannya," ungkap Biden.

Sementara itu pejabat pemerintahan Biden mengatakan tidak akan ada pernyataan bersama dari kedua pemimpin setelah pertemuan tersebut. SB/AFP/RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top