Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Politik

Biden Akhiri Dukungan Militer AS terhadap Saudi di Yaman

Foto : US CENTRAL COMMAND (CENTCOM)/AFP

Jet tempur F-35 milik AS di pangkalan Emirat Al-Dhafra, Abu Dhabi

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengakhiri dukungan untuk operasi militer pimpinan Arab Saudi melawan pemberontak Houthi, di Yaman, Kamis (4/2) waktu setempat. Biden menunjuk seorang diplomat senior, Timothy Lenderking, menjadi Utusan Khusus untuk Yaman yang akan ditugaskan mengakhiri konflik Yaman.

Perang di Yaman dimulai pada 2014, ketika pemerintah Yaman yang relatif lemah mulai menghadapi tekanan dari kelompok Houthi, yang mendapat dukungan Iran. Tahun berikutnya, perang makin meluas setelah Arab Saudi dan delapan negara lainnya di kawasan itu ikut terlibat, dengan dukungan AS, Inggris, dan Prancis. AS telah mendukung operasi militer pimpinan Saudi itu selama lebih dari enam tahun terakhir.

Koalisi pimpinan Saudi ini gencar melancarkan serangan-serangan udara di Yaman. Serangkan itu menewaskan para pemberontak Houthi, namun warga sipil tak bersalah juga banyak menjadi korban.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut konflik Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Akibat konflik politik tersebut, sebanyak 80 persen warga Yaman berada di ambang kelaparan skala besar.

"Perang ini harus berakhir," tegas Biden saat berpidato soal kebijakan luar negerinya pada Kamis (4/2) waktu setempat. "Dan untuk menggarisbawahi komitmen kita, kita mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan," ucapnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top