Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Biaya Perawatan Medis Melonjak, Masyarakat Diajak Berasuransi Lebih Dini

Foto : Istimewa

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon (kiri) berbincang dengan pengurus AAJI dan panelis lainnya dalam media workshop AAJI di Jakarta, Selasa (25/7)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Minat masyarakat terhadap industri asuransi jiwa semakin meningkat. Hal itu tercermin dari konsistensi peningkatan total tertanggung baik individu maupun kumpulan.

Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko dan GCG, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Fauzi Arfan saat Media Workshop dengan tajuk "Asuransi Kesehatan : Tantangan, Peluang dan Industri Pendukungnya di Jakarta, Selasa (25/7) mengatakan sampai Maret 2023 ada lebih dari 12 juta penambahan pada total tertanggung. Total saat ini terdapat 87,54 juta orang yang menjadi tertanggung industri asuransi jiwa.

"Sampai dengan akhir kuartal I 2023 industri asuransi jiwa telah melindungi 29,74 juta tertanggung perorangan dan 57,80 juta tertanggung kumpulan. Jika dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal I 2022, secara keseluruhan terdapat lebih dari 12 juta penambahan tertanggung, atau meningkat sebesar 16,6 persen. Tentunya penambahan ini bukan angka yang sedikit. Amanah ini harus dijaga dan dipertanggung jawabkan industri melalui pelayanan yang menyeluruh bagi tertanggung dan pemegang polis," kata Fauzi.

Adanya peningkatan minat masyarakat terhadap produk-produk asuransi jiwa khususnya pada produk asuransi jiwa tradisional juga memberikan dampak pada peningkatan pertanggungan asuransi kesehatan. Selain itu, peningkatan aktivitas masyarakat untuk memperoleh perawatan medis juga meningkatkan angka klaim untuk asuransi kesehatan.

"Dilihat dari perolehan premi, produk yang memiliki pertanggungan asuransi kesehatan tercatat meningkat. Sampai dengan Maret 2023, pendapatan premi untuk asuransi kesehatan berjumlah 5,28 triliun rupiah meningkat 22 persen jika dibandingkan dengan periode tahun 2022. Sementara untuk klaim asuransi kesehatan, sampai Maret 2023 mencapai 4,6 triliun rupiah atau meningkat lebih dari 38 persen. Pertumbuhan angka klaim yang lebih cepat ketimbang angka preminya menjadikan rasio premi dengan klaim untuk produk asuransi kesehatan menjadi menurun," kata Fauzi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top