Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rantai Distribusi

Biaya Logistik di Indonesia Masih Tinggi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Dunia menurunkan peringkat Logistics Performance Index (LPI) Indonesia menjadi 63 dari posisi 46 dengan skor menjadi 3,15. Indeks tersebut kalah jauh dengan Singapura yang berada di posisi pertama dengan skor 4,3 dan Jepang di peringkat 15 dengan skor 3,9.

Dalam laporan Bank Dunia, beberapa waktu lalu, skor LPI Indonesia pada tahun ini turun menjadi 3,15, kalah jauh dari Singapura yang ada di posisi pertama dengan skor 4,3 dan Jepang di peringkat ke-15 dengan skor 3,9. Enam indikator yang menjadi patokan Bank Dunia dalam memberikan skor LPI adalah kepabeanan, infrastruktur, pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas logistik, timeliness, serta tracking dan tracing.

Dua indikator yakni kepabeanan naik dari 2,67 pada 2018 menjadi 2,8 di 2023 dan infrastruktur mendapat 2,9. Sedangkan empat indikator lainnya turun yakni pengiriman internasional melemah menjadi 3, kompetensi dan kualitas logistik 2,9, timeliness menjadi 3,3 dan tracking dan tracing mendapat 3.

Terkait hasil tersebut, Badan Logistik dan Rantai Pasok, Kadin Indonesia meminta sejumlah pihak termasuk pengamat tidak membandingkan kualitas logistik dengan Singapura sebagai akibat dari turunnya peringkat LPI Indonesia karena kondisi kedua negara tidak sebanding.

"Kita tidak bisa membandingkan shipping internasional Singapura dengan shipping internasional kita karena kita ini adalah final destination sedangkan di Singapura sebagai transhipment shipping. Dari situ saja kita lihat, seharusnya diukur dengan aspek negara kepulauannya," kata Ketua Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia Akbar Djohan kepada media di Kantor Kadin, Jakarta, Kamis (20/7).

Akbar menyampaikan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.50 lebih pulau merupakan berkah sekaligus tantangan yang sangat besar. Sehingga standar empat pilar LPI yang mencatatkan penurunan, dinilainya, harus diukur kembali agar hasilnya lebih konkrit.

Potensi Tumbuh

Lebih lanjut, dia menuturkan sektor logistik terus menunjukkan kinerja yang baik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor transportasi dan pergudangan tumbuh paling tinggi pada kuartal pertama 2023 dengan 15,93 persen (yoy).

Kadin Indonesia juga memproyeksikan industri logistik tahun ini berpotensi tetap tumbuh di atas 6 persen. Potensi tersebut ditunjang oleh pasar e-commerce yang masih bertumbuh sera mulai normalnya aktivitas masyarakat pasca pencabutan status pandemi Covid-19.

Kendati demikian, Akbar mengakui belum meratanya infrastruktur konektivitas yang menyebabkan biaya logistik menjadi tinggi masih menjadi salah satu tantangan besar di Indonesia.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top