BI Tetap Berikan Layanan Optimal di Kalsel dan Sulbar

JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat tetap memberikan layanan operasional kas dan kegiatan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), sehubungan dengan bencana banjir dan gempa bumi yang melanda masing-masing provinsi tersebut.

Direktur Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pelaku industri sistem pembayaran termasuk perbankan untuk memastikan pelayanan transaksi di masyarakat dapat tetap berjalan dengan lancar dan aman, serta memastikan uang rupiah tersedia dalam jumlah cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat.

"Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) telah ditetapkan sebagai daerah berstatus tanggap darurat oleh Pemerintah Daerah atas bencana banjir pada 14 Januari 2021 dan gempa bumi pada 15 Januari 2021 lalu," ujar Erwin, Jakarta, Rabu (20/1).

Dia menambahkan BI akan terus memantau perkembangan yang terjadi dan melakukan langkah-langkah untuk menjaga agar kegiatan operasional BI senantiasa dapat dilaksanakan di daerah tersebut guna mendukung kegiatan transaksi di masyarakat, khususnya mendukung upaya Pemerintah dalam rangka pemulihan kegiatan ekonomi.

Seperti diketahui, cuaca ekstrem di Kalbar beberapa waktu lau mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah dengan ketinggian hingga 2 meter. Tak hanya banjir, beberapa daerah juga dilanda longsor.

Sementara itu, di Sulbar, gempa berkekuatan 6,2 skala richter menyebabkan korban meninggal di di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majane.

uyo/E-10