BI Perlu Segera Naikkan Bunga Acuan
"Inflasi tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan terkait pandemi, harga energi yang lebih tinggi, dan tekanan harga yang lebih luas. The Fed sangat memperhatikan risiko inflasi," demikian ungkap The Fed pernyataan resmi setelah pertemuan kebijakan dua hari hingga Rabu (15/6) waktu Washington DC.
Data ekonomi terbaru di AS menunjukkan tingkat pengangguran di negara tersebut saat ini mencapai 3,6 persen atau hampir menyentuh ekspektasi The Fed sebesar 3,7 persen. Selain itu, inflasi AS pada Mei lalu mencapai 8,6 persen. Ini sekaligus menandai inflasi bulan ketiga berturut-turut di atas 8,0 persen.
Era Pengetatan
Tak berselang lama The Fed menaikkan FFR, sejumlah bank sentral lainnya mulai mengikuti langkah serupa dengan alasan untuk mengendurkan tekanan inflasi. Bank sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB) menaikkan suku bunga utamanya untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir secara mengejutkan, Kamis (16/6), menjadi -0,25 persen dari level -0,75 persen.
Gubernur SNB, Thomas Jordan mengatakan situasi inflasi di Swiss pada Mei lalu tertinggi dalam hampir 14 tahun. "Perkiraan inflasi baru menunjukkan bahwa kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga mungkin diperlukan di masa mendatang," katanya dalam konferensi pers.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya