BI Mesti Naikkan Bunga Acuan

Jakarta - Bank Indonesia (BI) disarankan untuk menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate dari level 4,25 persen untuk mengurangi dampak tekanan ekonomi eksternal yang terus mengggerus nilai rupiah. Saat ini, sejumlah bank sentral di dunia, termasuk Malaysia, memperketat kebijakan moneternya melalui instrumen kenaikan suku bunga acuannya awal tahun ini.

"Dalam waktu jangka menengah, BI perlu merespons dengan menaikkan suku bunga," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, di Jakarta, Selasa (24/4). Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan BI tidak perlu mengkhawatirkan bahwa perbankan akan menindaklanjuti kenaikan suku bunga acuan dengan turut mendongkrak suku bunga dana dan pinjaman.

Dia menjamin, bunga dana dan simpanan tidak akan serta merta naik karena permintaan kredit masih lemah. "Kami tidak akan semudah itu untuk menaikkan suku bunga di bank. Kita lihat kondisi secara lebih luas. Bahkan, dalam untuk suku bunga dana dan simpanan masih bisa turun hingga kuartal II dan bahkan kuartal III," ujar Tiko.

Menurut dia, jika BI tidak menaikkan suku bunga acuan dalam jangka waktu menengah, arus modal keluar (capital outflow) dari pasar keuangan bisa semakin besar karena kepercayaan investor berkurang. Investor juga akan lebih tertarik pada imbal hasil obligasi pemerintah di negaranegara yang menaikkan suku bunganya seperti di Amerika Serikat (AS), yakni Treasury Bill, ketimbang Indonesia

. "Kekhawatiran kami lebih ke kondisi pasar. Jika terkait kinerja bank, belum terpengaruh karena sebagian besar debitur sudah melakukan lindung nilai," ujar Tiko. Rupiah, Selasa (24/4), menunjukkan penguatan di pasar spot, setelah sepanjang Jumat (21/4) dan Senin (24/4) terdepresiasi hingga menyentuh level paling parah sepanjang tahun di kisaran 13.900 rupiah.

Seperti diketahui, BI masih mempertahankan bunga acuannya di level 4,25 persen sejak September tahun lalu. Terakhir kalinya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 April 2018 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen.

Antisipasi Malaysia

Padahal, sejumlah bank sentral di dunia telah menaikkan suku bunga acuannya untuk mengurangi tekanan akibat dampak normalisasi moneter di Amerika Serikat (AS).

Pada Januari lalu, Bank sentral Malaysia atau Bank Negara Malaysia (BNM) menaikkan suku bunga acuan Overnight Policy Rate (OPR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,25 persen untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. BI dinilai sangat berat mempertahankan kebijakan untuk menahan bunga acuan di level 4,25 persen sepanjang tahun ini.

bud/Ant/E-10