BI Kaltim ajak pemda kaji potensi lahan wujudkan ketahanan pangan
Foto : Antara/ M Ghofar
Kepala BI Kaltim Budi Wudihartanto.
Ia mencontohkan tentang inovasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia Kaltim dalam peningkatan produktivitas padi baik di Samarinda maupun Kabupaten Berau, yakni penerapan lahan padi yang terintegrasi dengan peternakan, sehingga padi yang dihasilkan lebih tinggi dan berkualitas karena dikembangkan secara organik.
"Hal terpenting adalah mencari lahan yang cocok dan penerapannya perlu inovatif. Seperti yang kami terapkan dan pendampingan terhadap petani di Berau misalnya, sudah berhasil panen padi organik, di sana hasilnya bagus sehingga bisa diaplikasikan ke daerah lainyang cocok," kata Budi.
Dalam hal ini BI Kaltim, Pemkab Berau, dan kelompok tani di Berau sebelumnya telah sepakat mengembangkan klaster padi organik, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan budi daya padi organik, kini hasilnya pun sudah dirasakan masyarakat setempat.
Klaster padi yang dikembangkan dan telah panen tersebut seluas 281 hektare, berada di Kecamatan Teluk Bayur, Berau, dengan hasil panen antara 5-6 ton per hektare.
Baca Juga :
Peran Bulog dalam Stabilisasi Harga Beras
Ia menyatakan, pengembangan klaster ini merupakan bagian dari kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kaltim, untuk memperkuat pasokan pangan terutama dari beras, karena selama ini kebutuhan beras masih sering dipenuhi dari wilayah lain di luar Kaltim.
Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif
Komentar
()Muat lainnya