Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengendalian Harga

BI Fokus Jaga Nilai Tukar Rupiah Sesuai Fundamental

Foto : ISTIMEWA

Onny Widjanarko

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan konsistensi dengan kebijakan yang ditempuh dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Langkah konsisten tersebut dinilai berhasil mengendalikan inflasi inti pada Maret yang terkendali dengan kecenderungan melambat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, pekan lalu menyebutkan bahwa inflasi inti pada Maret 2019 melambat dari 0,26 persen pada Februari 2018 menjadi 0,16 persen atau month to month (mtm).

"Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah kontrak rumah, emas perhiasan, dan upah pembantu rumah tangga. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 3,03 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,06 persen (yoy)," kata Onny.

Secara keseluruhan papar Onny, inflasi pada Maret 2019 tetap rendah dan terkendali. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2019 tercatat sebesar 0,11 persen (mtm), setelah bulan sebelumnya terjadi deflasi sebesar 0,08 persen (mtm). Inflasi bulan itu dipengaruhi kenaikan inflasi administered price atau kelompok barang/ jasa yang harga atau tarifnya diatur pemerintah. Sedangkan inflasi kelompok inti melambat dan kelompok volatile food kembali mencatat deflasi.

"Dengan perkembangan ini, inflasi IHK secara tahunan mencapai 2,48 persen (yoy), melambat dari inflasi bulan lalu 2,57 persen (yoy)," katanya.

Kenaikan Tarif

Inflasi kelompok administered prices meningkat didorong kenaikan tarif angkutan udara. Kelompok administered prices pada Maret 2019 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen (mtm), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen (mtm). Peningkatan inflasi itu terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara sedangkan kelompok bensin dan tarif listrik deflasi.

Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 3,25 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan 3,38 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Untuk kelompok volatile food kembali mencatat deflasi pada Maret 2019 sesuai pola musimannya. Kelompok volatile food Maret 2019 mencatat deflasi sebesar 0,02 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 1,30 persen (mtm). Deflasi kelompok makanan terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras, beras, ikan segar, telur ayam ras, tomat sayur dan wortel. Sementara, bawang merah, bawang putih, pepaya dan cabai merah mencatat inflasi.bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top