BI DKI: Perlu Sinergis Hadapi Tekanan Ekonomi Global dan Domestik
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Musni Hardi K.A di Jakarta, Selasa (10/12) mengatakan, antara lembaga perlu bersinergis menghadapi tekanan ekonomi global dan domestik
Foto: BI DKIJAKARTA-Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Musni Hardi K.A, menegaskan antara lembaga perlu bersinergis menghadapi tekanan ekonomi global dan domestik. Hal itu penting agar pertumbuhan ekonomi Jakarta tetap stabil.
"Lingkungan strategis ke depan baik di tataran global maupun domestik cukup dinamis, sehingga perlu sinergi yang kuat lintas stakeholders agar respons kebijakan yang diambil bisa efektif dan tepat sasaran,"tegasnya saat menjadi keynote speech dalam acara "Jakarta Economic Forum (JEF) Outlook 2025" pada Selasa, (10/12) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
Musni optimistis, di tengah tantangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan berpeluang tumbuh meningkat pada kisaran 4,7-5,5%, dengan inflasi yang terkendali pada sasaran 2,5±1%.
Dirinya berharap dengan penyelenggaran JEF Outlook 2025, dapat turut berkontribusi dalam memperkuat stabilitas dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan serta meningkatkan daya saing sebagai kota global.
Diketahui, dalam rangka mendorong transformasi ekonomi Jakarta dan sinergi aglomerasi dengan daerah Bodetabekpunjur, serta meningkatkan posisi Jakarta sebagai kota global, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan ISEI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyelenggarakan Jakarta Economic Forum (JEF) Outlook 2025.
(JEF) Outlook 2025 adalah rangkaian kegiatan post-event Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif terkiat prospek dan tantangan perekonomian Jakarta pada tahun 2025.
Secara khusus, pada JEF Outlook 2025 didalami isu-isu strategis utamanya terkait penguatan resilensi konsumsi RT, pengembangan industri padat karya, dan optimalisasi potensi sinergi kawasan aglomerasi yang dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi ke depan, yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan. Berlandaskan hal tersebut, topik yang dibawakan pada JEF Outlook 2025 adalah “Transformasi Ekonomi Jakarta dan Sinergi Aglomerasi”.
Pada kesempatan tersebut, juga disampaikan lima aspek yang dapat diperkuat guna mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta. Pertama, peningkatan peran sektor formal. Kedua, pengembangan sektor-sektor ekonomi potensial, ketiga, penguatan sinergi TPID( tim pengendalian inflasi daerah) untuk pengendalian inflasi, keempat, penguatan sinergi pengembangan ekosistem digital melalui TP2DD (tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah) dan kelima, penguatan daya saing Jakarta untuk meningkatkan posisinya sebagai kota global.
Kepala Biro Perekenomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Abbas menyampaikan pentingnya pengelolaan fiskal di Jakarta agar tetap mampu mengakselerasi transformasi ekonomi Jakarta dan meningkatkan daya saing Jakarta menuju peringkat 20 kota global pada tahun 2045.
Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah Jakarta dan Sekitarnya – ISEI Jakarta dan Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, Lana Soelistianingsih menyampaikan, penguatan peran ISEI dalam menjembatani kolaborasi pemerintah Jakarta dengan akademisi menjadi penting untuk menjawab tantangan ekonomi dan sosial yang ada di Jakarta, termasuk bagaimana memanfaatkan bonus demografi dan meningkatkan resilensi konsumsi RT.
Dalam rangka pendalaman isu-isu strategis sesuai tema JEF Outlook 2025, pada hari yang sama juga diselenggarakan pula policy discussion yang menghadirkan sejumlah narasumber terkait.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Inter Milan Berpeluang Dekati Puncak Klasemen
- 2 City Incar Kemenangan Keempat Beruntun
- 3 Kejati Jateng Usut Dugaan Korupsi Plaza Klaten, Kerugian Negara Capai Rp 10,2 Miliar
- 4 Khofifah Berharap Program Makan Bergizi Gratis Dapat Tingkatkan IQ Anak Indonesia
- 5 Libur Sekolah Selama Ramadan Jangan Sampai Kontraproduktif