Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Rakyat

BI Diminta Cari Solusi Ketimpangan Ibukota

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta Bank Indonesia (BI) dan ekonom lainnya untuk mencari solusi dalam menekan ketimpangan ekonomi di Jakarta. Selama ini, ungkapnya, pertumbuhan ekonomi di Jakarta hanya dinikmati segelintir orang saja.

"Persoalan ini bukan hanya permasalahan dihadapi oleh DKI Jakarta saja, tapi kota besar di dunia. Ini harus ada integrasi ekonomi. Artinya, sebuah wilayah dimana seluruh populasi sebagai ekosistem perekonomian berinteraksi dan memperoleh manfaat ekonomi yang sama. Tapi faktanya terjadi ketimpangan ekonomi yang cukup besar," ujar Anies dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta, Kamis (6/12).

Diakuinya, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya perbaikan tingkat gini rasio di Jakarta. Namun, angka ketimpangan masih tetap tinggi. Bahkan, ungkapnya, hanya 0,01 persen pemilik akun rekening bisa menguasai 55 persen jumlah simpanan di perbankan.

"Di Ibu kota, dan juga di kota-kota besar lain di dunia, ketimpangan itu besar. Ketimpangan antarnegara mengecil. tapi ketimpangan dalam negara, melebar. ketimpangan antarkota besar, mengecil. tapi ketimpangan di dalam kota, melebar. Ini yang sekarang harus kita bereskan di Jakarta," kata Anies.

Ke depan, harapnya, para ekonom bisa membuat ukuran capaian perekonomian dengan unsur keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia meyakini, Bank Indonesia memiliki sejumlah ekonom kompeten untuk mencari solusi atas ketimpangan ini.

"Kita berharap, muncul ukuran-ukuran baru yang bisa menjadi rujukan bagi kita. Dari sisi Pemprov, kita ingin semua hal yang terkait dengan kegiatan usaha itu dipermudah. Dari mulai perizinan sampai dengan akses permodalan," tegasnya.

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta, Trisno Nugroho mengatakan, pertemuan tahunan Bank Indonesia itu bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja perekonomian Indonesia dan juga Provinsi DKI Jakarta yang baik. Sebagai advisor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank Indonesia berkepentingan agar pertumbuhan ekonomi dan inflasi terjaga dengan baik.

"Dan bagaimana melihat tantangan global 2019 dan apa yang dilakukan 2019. Baik kebijakan BI Pusat maupun Perwakilan DKI Jakarta. Kami perlu dan pastinya bekerja sama karena kita menjadi advisor untuk membangun Pemprov DKI Jakarta ekonominya tumbuh lebih tinggi," katanya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi harus tumbuh tinggi dan berkualitas agar seluruh masyarakat Jakarta merasakan manfaatnya. Tahun 2018, tegasnya, pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Jakarta cukup baik.

"Inflasi menjadi salah satu utama kalau kita bisa menahan inflasi tetap rendah, yang miskin tentunya akan tetap makan dengan baik dan tidak akan meningkatkan garis kemiskinan di Jakarta. Tahun 2019 bukan masalah mudah karena pertumbuhan melandai, tapi kita punya optimisme pertumbuhan DKI Jakarta tumbuh, Indonesia tumbuh, Inflasi terkendali sesuai dengan sasaran Internasional," jelasnya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top