![BI Ajak Perbankan Lebih Agresif Salurkan Kredit](https://koran-jakarta.com/images/article/bi-ajak-perbankan-lebih-agresif-salurkan-kredit-220127005124.jpg)
BI Ajak Perbankan Lebih Agresif Salurkan Kredit
![BI Ajak Perbankan Lebih Agresif Salurkan Kredit](https://koran-jakarta.com/images/article/bi-ajak-perbankan-lebih-agresif-salurkan-kredit-220127005124.jpg)
PERRY WARJIYO Gubernur BI - Mari kita tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi usaha dan di situlah kekuatan dari sinergi kita, sinergi kebijakan ekonomi nasional.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, dalam kesempatan terpisah mengatakan perkiraan BI di kisaran 4,7-5,5 persen masih dalam rentang prediksi lembaga-lembaga lain. Bank Dunia misalnya dalam Global Economic Prospect 2022, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 dan 2023 masing-masing 5,2 dan 5,1 persen.
Tren meningkat, jelas Gunadi, diperkirakan terjadi di ekonomi negara-negara Asia. India diperkirakan tumbuh 8,7 persen, namun Tiongkok akan turun dari 8 persen ke level 5 persen. Begitu pula negara-negara maju cenderung akan mengalami perlambatan pertumbuhan.
"Penurunan pertumbuhan di Tiongkok dan negara-negara maju inilah yang tampaknya akan menyebabkan ekonomi global juga diprediksi mengalami moderasi. Artinya, ada indikasi bahwa tren meningkat di negara-negara ekonomi berkembang tidak mampu untuk mengimbangi penurunan pertumbuhan di Tiongkok dan di sejumlah negara maju," kata Gunadi.
Kalau ekonomi Tiongkok dan negara-negara maju seperti AS tidak merosot lagi, dia memperkirakan batas bawah proyeksi BI bisa tercapai. Namun demikian, harus disertai tindakan yang sinkron. Sektor-sektor ekonomi tidak akan dibuka dengan baik kalau vaksinasi tidak maksimal.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya